Ilmuwan Ungkap AI Diklaim Bisa Musnahkan Umat Manusia
JAKARTA - Artificial Intelligence (AI) yang seharusnya dapat meringankan pekerjaan manusia, ternyata diklaim dapat menghancurkan umat manusia menurut para ilmuwan.
Ilmuwan senior dari DeepMind, Marcus Hutter, dan peneliti Oxford, Michael Cohen serta Michael Osborne menyimpulkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan di AI Magazine dan mengatakan manusia mungkin akan benar-benar punah karena AI.
Dikatakan ilmuwan, mesin pada akhirnya akan dibuat untuk melanggar aturan atau berbuat curang yang ditetapkan pembuatnya, guna bersaing memperebutkan sumber daya atau energi yang dapat membahayakan umat manusia.
"Di bawah kondisi yang telah kami identifikasi, kesimpulan kami jauh lebih kuat daripada publikasi sebelumnya, bencana eksistensial tidak hanya mungkin, tetapi kemungkinan besar," tweet Cohen awal bulan ini seperti dikutip dari Futurism, Kamis, 15 September.
Ohen mengatakan, di dunia dengan sumber daya tak terbatas, ia sangat tidak yakin tentang apa yang akan terjadi. Di dunia dengan sumber daya yang terbatas, ada persaingan yang tak terhindarkan untuk sumber daya ini.
"Dan jika Anda berada dalam kompetisi dengan sesuatu yang mampu menipu Anda di setiap kesempatan, maka Anda seharusnya tidak berharap untuk menang. Dan bagian penting lainnya adalah ia akan memiliki selera yang tak terpuaskan untuk lebih banyak energi untuk terus mendorong kemungkinan semakin dekat dan lebih dekat," kata Cohen saat diwawancarai Vice Internasional.
Para ilmuwan berpendapat bahwa umat manusia bisa menghadapi malapetaka dalam bentuk agen yang tidak selaras, dan menganggap mereka sebagai penghalang.
Baca juga:
- IBM Solutions Summit 2022: Hadirkan Inovasi Teknologi Terbaru untuk Bisnis yang Lebih Kompetitif di Era Ekonomi Digital
- Kerja sama dengan ITN Malang, KSP Dorong Perkembangan Teknologi Energi Terbarukan
- Meta Ciptakan AI Pengecekan Fakta untuk Memverifikasi Kutipan di Wikipedia
- Menkominfo Dorong Penciptaan Talenta Digital yang Makin Cakap di Bidang ABC
Menurut jurnalis Vice Internasional, salah satu cara yang baik bagi agen untuk mempertahankan kendali jangka panjang atas imbalannya adalah dengan menghilangkan potensi ancaman, dan menggunakan semua energi yang tersedia untuk mengamankan komputernya.
Sayangnya, para ilmuwan menyatakan tidak banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Menanggapi ancaman tersebut, umat manusia seharusnya lebih hati-hati dan perlahan dalam mengembangkan teknologi AI mereka. Bahkan agen buatan yang cukup maju kemungkinan akan campur tangan dalam penyediaan informasi, serta membuat bencana bagi umat manusia.
Ancaman AI super-canggih menjadi kecemasan yang paling umum bagi manusia. Ketakutan bahwa kecerdasan buatan akan memusnahkan umat manusia terdengar sangat mirip dengan ketakutan adanya kehidupan asing.