7 Jenis Sampah Plastik, Contoh Produk, dan Cara Pengelolaannya Agar Tak Mencemari Lingkungan

YOGYAKARTA – Kesadaran masyarakat untuk mengolah berbagai jenis sampah plastik harus dimiliki. Pasalnya, jika hal itu tak dilakukan justru akan mencemari lingkungan. Bahkan berpotensi mengganggu keberlangsungan hidup hewan bahkan tumbuhan.

Daftar Jenis Sampah Plastik

Sampah plastik tidak hanya mencemari tanah, namun juga laut. Sedangkan penanganan sampah plastik harus dilakukan sesuai dengan jenisnya. Oleh karenanya, masyarakat diharap mengetahui jenis sampah plastik yakni sebagai berikut.

  1. Plastik PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)

Plastik polyethylene terephthalate adalah jenis plastik yang sangat umum digunakan sehingga mudah ditemukan di berbagai produk. Sifat plastik PETE ringan, kuat, dan biasanya transparan. Plastik jenis ini sering digunakan pada produk atau kemasan sekali pakai.

Contoh plastik PETE misalnya botol air mineral, toples makanan, tali poliester, hingga pakaian. Cara pengolahan sampah plastik PETE biasanya didaur ulang menjadi tas atau karpet.

  1. Plastik HDPE atau PEDH (High Density Polyethylene)

Plastik jenis high density polyethylene adalah plastik yang juga sangat umum digunakan pada beragam produk. Di pasaran ada tiga jenis plastik HDPE yakni High-Density, Low-Density, dan Linear Low-Density. Plastik jenis ini bersifat kuat, tahan dengan suhu lembap, dan tahan dengan bahan kimia. Meski demikian jenis plastik ini mampu membahayakan janin karena menimbulkan zat kimia estrogen.

Contoh plastik HDPE seperti pipa, botol minuman warna putih susu, botol pembersih lantai, dan sebagainya. Jenis plastik ini biasanya didaur ulang menjadi pipa dan tali.

  1. Plastik PVC (Polyvinyl Chloride)

Plastik jenis polyvinyl chloride atau biasa dikenal dengan PVC atau V adalah plastik yang sifatnya keras dan kaku. Plastik jenis ini tahan terhadap bahan kimia hingga sangat sulit terurai. Selain itu PVC juga tak mampu menghantarkan listrik sehingga kerap dijadikan bahan pipa listrik.

Contoh plastik PVS misalnya tas, kusen jendela, kursi, hingga komponen otomotif. Plastik jenis ini biasanya didaur ulang untuk bahan komponen teknologi tinggi seperti kabel, alat medis, dan sebagainya.

  1. Plastik LDPE (Low Densy Polyethylene)

Plastik LDPE adalah plastik versi HDPE namun lebih jernih, lebih fleksibel, bahkan lebih halus. Secara umum LDPE punya standar food grade yang berarti pemakaiannya aman jika bersinggungan dengan makanan atau minuman.

LDPE juga sangat mudah didaur ulang sekaligus cocok untuk kemasan makanan karena kuat namun fleksibel.

Contoh produk LDPE seperti kantong sampah, kantong kue, karton susu, atau kemasan minuman gelasan.  Cara daur ulang plastik LDPE biasanya diubah menjadi kusen atau plastik tempat sampah.

  1. Plastik PP (Polypropylene)

Plastik polypropylene adalah salah satu jenis plastik yang tahan panas dibanding jenis plastik yang lain. Jenis plastik ini cocok untuk benda-benda yang bersinggungan dengan suhu panas.

Contoh produk plastik PP adalah sedotan, tutup botol, hingga tempat makanan panas. Penanganan plastik PP ini biasanya didaur ulang untuk produk baru. Namun patut diingat bahwa jenis ini sangat sulit terurai sehingga disarankan untuk menghindarinya.

  1. Plastik PS (Polystyrene)

Plastik polystyrene sering disebut sebagai styrofoam. Plastik ini bersifat kaku dan biasa digunakan dalam industri pengemasan dan konstruksi. Namun patut diingat bahwa plastik PS dianggap berbahaya karena mampu melepas styrene (neurotoksin), racun yang mudah diserap makanan dan berpotensi tertelan manusia.

Contoh produk plastik PS adalah styrofoam kemasan makanan cepat saji atau makanan beku. Plastik PS memiliki tingkat daur ulang rendah. Ada beberapa negara yang melarang penggunaan PS untuk kemasan makanan karena mampu memproduksi zat karsinogen penyebab kanker saat bertemu dengan suhu panas.

  1. Plastik O (Other)

Plastik other adalah plastik yang masuk dalam kategori mencakup seluruh jenis plastik lain yang tidak termasuk dari enam kategori di atas. Atau bisa pula disebut sebagai plastik kombinasi dari beberapa bahan.

Contoh produk plastik O seperti Kacamata, botol bayi, atay pelapis elektronik. Plastik jenis ini sangat berbahaya untuk makanan dan minuman karena mampu merusak organ tubuh dan mengganggu hormin.

Itulah beberapa jenis sampah plastik sekaligus contoh dan cara pengolahannya. Untuk mendapatkan informasi menarik lain, kunjungi VOI.ID.