Anak Buah Sri Mulyani Sebut Regsosek Buat Pengelolaan Keuangan Negara Lebih Efisien

JAKARTA - Staf Ahli Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Sudarto mengatakan, Program Registrasi Sosial dan Ekonomi (Regsosek) dapat membuat pengelolaan keuangan negara lebih efisien.

"Dengan data yang akurat, kita bisa mengurangi tumpang tindih kegiatan. Kita bisa memilih dengan akurat program mana yang bisa disinergikan, sehingga value for money APBN bisa lebih meningkat," kata Sudarto dikutip dari Antara, Rabu, 14 September.

Dengan data dari Program Regsosek, menurut dia, kementerian dan lembaga tidak perlu membangun maupun mengalokasikan anggaran sendiri, melainkan bisa membaginya dengan kementerian dan lembaga lain sehingga program pemerintah bisa lebih efisien.

"Kalau semua dibangun sendiri-sendiri, yang namanya teknologi tidak ada yang murah, pasti mahal. Dengan dibangun satu saja, berdasarkan basis data yang sama, itu akan cukup," ujarnya.

Ia memandang, data yang akan diintegrasikan melalui Program Regsosek akan membuat program Kementerian Keuangan semakin tepat sasaran, terutama program untuk membantu pelaku usaha sektor informal yang belum tercatat sebelumnya.

"Dengan Regsosek, data formal dan informal akan tercatat. Jadi kami akan mengetahui siapa yang harus membayar pajak dan siapa yang mesti diberi insentif pajak," kata Sudarto.

Tidak hanya bagi pengelola keuangan di tingkat negara, data Regsosek diyakini akan berguna bagi pengelola keuangan di tingkat daerah.

"Kami dari Kemenkeu melihat data dari Program Regsosek pasti akan sangat berguna bagi pengelolaan keuangan negara di pusat maupun daerah," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pendataan awal Program Regsosek akan dilakukan pada Oktober sampai November 2022.