Tanggapi Permintaan Maaf Effendi Simbolon, Kadispenad: Jadi Pelajaran dalam Berujar dan Bersikap
JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari angkat bicara soal permintaan maaf yang disampaikan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.
Effendi yang sebelumnya mengatakan anggota TNI seperti gerombolan akhirnya meminta maaf atas pernyataannya. Permintaan maaf tersebut disampaikannya pada hari ini, Rabu, 14 September.
"Dengan telah dilakukannya jumpa pers oleh Effendi Simbolon dan penyampaian permintaan maaf maka marilah kita semuanya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran untuk semuanya dalam berucap dan bersikap," kata Hamim dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 September.
Hamim mengajak semua pihak untuk saling menghormati. Tujuannya, agar sinergi antara satu institusi dengan lainnya bisa terus terjaga.
"Mari kita saling menghormati dan menghargai agar komitmen kita bersama untuk secara sinergi bekerja demi NKRI tidak ternodai," ujarnya.
"Kita harus segera melupakan perbedaan yang terjadi dan melangkah bersama-sama membangun negara dan bangsa dalam soliditas yang kuat," sambung Hamim.
Lebih lanjut, Hamim juga angkat bicara perihal respons prajurit dan purnawirawan TNI serta masyarakat terhadap pernyataan Effendi. Kata dia, video yang banyak beredar adalah reaksi spontan menanggapi pernyataan tokoh di ruang publik.
Apalagi, pernyataan tersebut dianggap memancing kegaduhan. Meski begitu, Hamim menyatakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrahman telah meminta semua pihak tak bereaksi berlebihan.
"Kepala Staf Angkatan Darat menyadari sepenuhnya bahwa itu bukanlah tindakan yang mewakili institusi DPR atau partai politik, melainkan sikap individu seseorang," ungkap Hamim.
"Oleh karenanya, secara internal Kepala Staf Angkatan Darat juga menghimbau para prajurit untuk tidak bereaksi berlebihan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Effendi telah meminta maaf atas pernyataannya. Didampingi Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto, dia menyatakan tak bermaksud menyinggung hati prajurit dan perwira.
"Saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyinggung, yang menyakiti, yang tidak nyaman di hati para prajurit siapapun dia, mulai dari tamtama sampai perwira bahkan para pihak yang tidak nyaman dengan perkataan yang mungkin diartikan lain. Saya sendiri menyatakan tidak ada maksud untuk menyatakan bahwa sebagaimana yang bergulir di publik," ungkapnya.
Baca juga:
- Besok, MKD Panggil Effendi Simbolon Buntut Pernyataan 'TNI Seperti Gerombolan'
- Minta Maaf ke KSAD Dudung, Effendi Simbolon: Belum Direspons, Saya Akan Tanggung Jawab Sampai ke Pusara
- Sebut TNI Seperti Gerombolan dan Melebihi Ormas, Effendi Simbolon: Saya Minta Maaf
- Mahfud MD: Bjorka Sudah Teridentifikasi BIN dan Polri
Adapun pernyataan Effendi soal TNI layaknya gerombolan disampaikannya saat rapat bersama Panglima TNI pada Senin, 3 September lalu. Dia mengatakan hanya ingin menggambarkan kemungkinan prajurit TNI tak patuh sehingga terjadi disharmoni.