Penggemar Liga Premier Diizinkan Hadir di Stadion Bulan Depan, Tapi Dilarang Minum Alkohol dan Bernyanyi

JAKARTA - Penggemar sepak bola akhirnya diizinkan kembali ke pertandingan Liga Premier. Perdana Menteri Boris Johnson menyebut, rencana tersebut bisa direalisasikan setelah 2 Desember

Pertandingan sepak bola di Negeri Ratu Elizabeth dimainkan secara tertutup sejak Maret di tengah pandemi COVID-19. Namun, pintu stadion akan dibuka lagi.

Johnson mengatakan, sejumlah penggemar dapat kembali ke stadion hingga 4.000 orang setelah 2 Desember. Ini khusus tempat-tempat yang berada di lokasi Tingkat 1.

Klub yang berada di Tingkat 2 hanya akan dapat membiarkan 2.000 orang masuk sementara yang berada di Tingkat 3, kemungkinan besar termasuk Liverpool dan Manchester, belum diberi izin.

Seperti diketahui, Inggris menerapkan tiga aturan sistem baru untuk lockdown sejak Oktober lalu. Adapun tiga aturan sistem baru ini berlaku berdasarkan tingkat keparahan kasus COVID-19, yang dibedakan menjadi area berisiko "sedang" (1), "tinggi" (2), dan "sangat tinggi" (3).

Meskipun pertandingan 'normal' masih tampak jauh dari pandangan, Daily Mail melaporkan bahwa Liga Premier telah meminta setiap klub untuk menguraikan langkah-langkah baru ketika stadion dibuka kembali.

Dokumen tersebut menyebut bahwa bernyanyi, berteriak dan mengonsumsi alkohol dapat dibatasi atau bahkan dilarang.

The Mail menambahkan, suporter akan diminta untuk mendaftar ke aturan baru pada saat pembelian tiket meskipun setiap klub akan dapat menyesuaikan aturan dengan persyaratan mereka sendiri.

Menanggapi berita bahwa fans akan segera kembali, Liga Premier mengatakan: “Fans telah sangat dirindukan di pertandingan Liga Premier dan oleh karena itu kami menyambut baik pengumuman Perdana Menteri hari ini mengenai kembalinya suporter untuk pertama kalinya sejak Maret, meskipun jumlahnya sedikit.

“Ambisi kami tetap bekerja dengan Pemerintah untuk meningkatkan kehadiran ke tingkat yang lebih substansial. Sampai ini dapat dilakukan, banyak penggemar tidak dapat menghadiri pertandingan dan klub kami akan terus menyelenggarakan pertandingan dengan kerugian finansial."

Liga Premier juga berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah Inggris dalam langkah mereka selanjutnya.