Temui Menteri Jepang, Airlangga Singgung Tarif Bea Masuk Produk Ikan Tuna Indonesia ke Jepang: Negara Tetangga Gratis

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan pembicaraan dengan Menteri Energi, Perdagangan dan Industri Jepang, Nishimura Yasutoshi.

Perbincangan Airlangga dengan Nishimura Yasutoshi ini digelar di sela pertemuan menteri IPEF (Indo-Pacific Economic Framework) di Los Angeles, Amerika Serikat.

Dalam kesempatan ini, Airlangga mendorong ekspor Indonesia dengan membahas pengurangan tarif bagi produk asal Tanah Air.

"Saat ini, produk ikan tuna Indonesia masih dikenakan tarif bea masuk sebesar tujuh persen sementara produk serupa asal negara tetangga sudah dibebaskan tarif bea masuk oleh Jepang," kata Airlangga seperti dikutip Antara, Sabtu 10 September.

"Untuk ekspor buah nanas dan pisang, masih dikenakan pembatasan atas jumlah ekspor yang mendapatkan fasilitas," lanjutnya.

Airlangga juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk aktif dalam keempat pilar IPEF terutama pilar kedua yang terkait dengan supply chain.

Airlangga berharap akan mendapat dukungan dalam pengembangan dua komoditas strategis, yaitu semi conductor dan EV (Electronic Vehicle) battery melalui fasilitasi perdagangan dan bantuan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Terkait ekspor ikan tuna dalam kaleng, Nishimura menyampaikan sedang menyelesaikan pembahasan di kementerian terkait di Jepang, sedangkan untuk peningkatan kuota jumlah ekspor pisang dan nanas yang mendapatkan fasilitas telah disetujui oleh pemerintah Jepang.

"Jepang juga akan terus mendukung kerja sama di dalam pengembangan semi conductor, EV battery, dan pengembangan SDM pendukungnya," katanya.

Pada kesempatan tersebut Nishimura juga menyampaikan permintaan agar permasalahan besi baja untuk bahan baku industri Jepang di Indonesia dapat dipermudah supaya lebih lancar.