Waduh, Jubir Kemlu Rusia Sebut Barat Gunakan Ukraina untuk Skema Korupsi lewat Bantuan Persenjataan
JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Hari Kamis mengatakan, Barat menggunakan Ukraina untuk mengeksekusi skema korupsi di mana, dana besar yang dialokasikan untuk pasokan senjata ke Kyiv, kemudian dibagi di antara perusahaan-perusahaan Barat.
"Ini adalah bagian dari skema korupsi global, untuk mengalokasikan dana kolosal dari anggaran negara-negara Barat yang disebut demokrasi, dan membaginya di antara perusahaan mereka," katanya pada konferensi pers, dilansir dari TASS 9 September.
Beberapa dari dana ini, menurut Zakharova, dikirim ke Ukraina, dan beberapa dilegalkan melalui rezim Kyiv sebelum dikembalikan ke bank-bank Barat.
"Kami telah melihat ini berkali-kali di negara lain dan wilayah lain di dunia. Sekarang skema ini diterapkan di Ukraina," kata diplomat itu.
Zakharova mengacu pada kata-kata Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht yang mengatakan, Jerman telah mencapai batasnya untuk pasokan senjata ke Ukraina.
"Sumber daya manusia belum mencapai batas, bukan Jerman, tetapi Ukraina," tukas Zakharova.
"Mereka tidak peduli berapa banyak orang yang akan mati di sana," tandasnya.
Baca juga:
- Ratu Elizabeth II Wafat: Sekjen PBB Puji Dedikasinya untuk Dunia, Mantan Presiden AS Kenang Minum Teh Bareng di Istana Buckingham
- Besok Diproklamirkan Sebagai Raja Inggris, Penobatan Charles III Masih Tunggu Waktu
- Otoritas AS Nilai Banyak Dokumen Rahasia yang Mungkin Hilang Dalam Penyelidikan Donald Trump
- Ratu Elizabeth II Wafat, Begini Rencana Persemayaman hingga Pemakamannya 10 Hari ke Depan
Barat, menurut Zakharova, peduli dengan berapa banyak senjata yang mereka tinggalkan untuk diri mereka sendiri, dan mungkin tentang berapa banyak uang yang akan dihabiskan untuk ini.
"Itu di suatu tempat di luar sana. Ini adalah Slavia, dan kita tahu peran apa yang secara historis diberikan kepada Slavia di Barat," katanya.