Liz Truss Terpilih Jadi PM Inggris, Presiden Putin: Rakyat Inggris Tidak Ambil Bagian
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Hari Rabu mengatakan, cara Inggris memilih para pemimpinnya 'jauh dari demokratis', sehari setelah Liz Truss diumumkan memenangkan pemilihan menghadapi Rishi Sunak, untuk menggantikan Boris Johnson.
Dalam komentar publik pertamanya tentang penunjukan Truss, Presiden Putin menyinggung fakta, dia dipilih dalam pemungutan suara kepemimpinan oleh anggota Partai Konservatif, bukan oleh seluruh negeri.
"Rakyat Inggris Raya tidak ambil bagian, dalam hal ini, dalam pergantian pemerintahan. Elite yang berkuasa di sana memiliki pengaturan mereka sendiri," katanya dalam Forum Ekonomi Timur (EEF) di Vladivostok, melansir TASS 7 September.
Ditanya tentang prospek hubungan dengan Inggris, Presiden Putin mengatakan: "Kami tahu posisi Tories (Konservatif) dalam pertanyaan-pertanyaan ini, termasuk tentang hubungan dengan Rusia. Itu urusan mereka bagaimana membangun hubungan dengan Federasi Rusia.
"Bisnis kami adalah membela kepentingan kami sendiri dan kami akan melakukannya secara konsisten, jangan ada yang meragukan hal itu," tegasnya.
Diketahui, saat menjabat sebagai menteri luar negeri, Truss membuat Moskow kesal dengan apa yang dilihatnya sebagai komentar Russophobic dan dukungan vokal untuk Ukraina.
Kemarin, politisi dan media Rusia telah bereaksi dengan kritik dan ejekan atas pengangkatannya.
Baca juga:
- Gelar Latihan Tempur, Kementerian Pertahanan Taiwan: Pelatihan Kesiapan Pertempuran Harus Kita Lakukan Setiap Saat
- Sebut Barat Merusak Pilar Sistem Ekonomi Dunia, Presiden Putin Nilai Kawasan Asia-Pasifik Menjanjikan
- Susun Kabinet, PM Inggris Liz Truss Percayakan Tiga Jabatan Bergengsi pada Keturunan Kulit Hitam, Coret Kolega Rishi Sunak
- Pemulihan Kesepakatan Nuklir 2015, Iran Ingin Jaminan Pencabutan Sanksi
Diketahui, Liz Truss memenangi kontestasi kepemimpinan Partai Konservatif, sekaligus kursi Perdana Menteri Inggris, setelah mengungguli pesaingnya mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak dengan selisih suara signifikan.
Setelah berminggu-minggu kontes kepemimpinan, Truss keluar sebagai pemenang dalam pemungutan suara anggota Partai Konservatif, dengan raihan 81.326 suara berbanding 60.399.