Faktor yang Mempengaruhi BBM Naik yang Membuat Indonesia Tak Bisa Berbuat Banyak
YOGYAKARTA – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diambil pemerintah terus menuai protes. Bahkan, empat hari pasca keluarnya keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM terus masih diwarnai dengan aksi demonstrasi yang terjadi di beberapa wilayah. Di luar hal tersebut, masyarakat harus tahu apa saja faktor yang mempengaruhi BBM naik.
Faktor yang Mempengaruhi BBM Naik
Faktor yang membuat pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM tak hanya berasal dari kondisi internal saja, namun sedikit banyak dipengaruhi pula oleh faktor eksternal negara. Adapun faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut, diambil VOI dari berbagai sumber.
Kartel Minyak Dunia
Kebijakan menaikkan harga BBM yang diambil pemerintah Indonesia tak lepas dari keputusan kartel minyak dunia, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). OPEC sendiri diisi oleh negara-negara eksportir minyak dunia. Salah satu tugasnya adalah memperbaiki pasokan dan mengontrol harga minyak mentah dunia.
Negara Produsen Minyak Dunia
Harga dan pasokan minyak mentah di dunia juga dipengaruhi oleh negara produsen minyak dunia. Bahkan, 62 persen persediaan minyak dunia berada di kekuasaan negara Timur Tengah dan berpusat di lima negara, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Irak, dan Kuwait. Gejolak keamanan dan politik Timur Tengah akan berimbas besar terhadap minyak dunia. Indonesia sebagai negara konsumen minyak dunia tak bisa berbuat banyak terhadap kondisi tersebut.
Perusahaan Minyak
Perusahaan minyak dunia juga punya peran besar dalam menentukan harga BBM di Indonesia. Mereka punya pengaruh pada minyak terutama terkait dengan simpanan (inventory) dan pemboran (oil drilling).
Permintaan Minyak Dunia
Dalam hukum ekonomi dikatakan bahwa saat permintaan suatu barang besar, maka harga juga akan naik. Hal itu berlaku pula pada komoditas minyak mentah. Terlebih lagi, kebutuhan transportasi masyarakat dunia berbahan bakar fosil makin tinggi yang berimbas pada jumlah permintaan minyak ikut naik.
Harga Minyak Mentah Dunia
Harga minyak mentah sangat berimbas pada kenaikan BBM di Indonesia. Misalnya, saat harga minyak mentah global meroket, biaya operasional Pertamina yang menjadi perusahaan pengimpor BBM juga akan naik.
Kurs Rupiah
Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah juga berimbas pada kenaikan harga BBM. Saat nilai tukar melemah, otomatis pemerintah harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli minyak yang dibeli dengan dolar AS.
Faktor Penyebab Kenaikan BBM Menurut Ahli
Deputy Country Chair and Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea menilai ada beberapa faktor yang membuat pemerintah melakukan penyesuaian terhadap harga BBM.
"Terdapat banyak faktor, mulai dari pandemi, kenaikan harga minyak dunia, kondisi pasar, nilai tukar mata uang asing, hingga pembatasan margin. Komponen itu sangat transparan karena sudah ditentukan, dan kita tidak bisa keluar dari 'formula' tersebut," ucap Susi, dikutip dari Antara, Rabu, 7 September.
"Penyesuaian harga dipertimbangkan dari formula harga yang ditentukan. Se-gamblang itu," sambungnya lagi.
Tak sampai situ, penyesuaian harga akan dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Misalnya, harga produk minyak olahan yang didasarkan pada Mean of Platts Singapore (MOPS), pajak pemerintah dan bea cukai, biaya distribusi dan biaya operasional, hingga kinerja dan aktivitas promosi perusahaan.
Harga BBM Pertamina
Seperti yang diketahui, pemerintah telah menaikkan harga BBM per Sabtu, 3 September. Dari kebijakan tersebut, harga BBM subsidi Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Sedangkan untuk solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Untuk BBM non-subsidi, harga Pertamax yang semula Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Selain terkait faktor yang mempengaruhi BBM naik, dapatkan informasi menarik lain di VOI.ID.