Tindakan Pangdam Jaya Dudung Abdurachman Dapat Apresiasi dari Artis Ibu Kota

JAKARTA - Artis Ibukota mendatangi Makodam Jaya dan memberikan dukungan serta ucapan terima kasih kepada Panglima Kodam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman dan pejabat Kodam Jaya, Senin, 23 November.

Sejumlah artis yang datang, di antaranya Narji, Intan Rj dan Chika Jesika. Mereka datang untuk memberikan dukungan dan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada TNI atas tindakannya dalam menjaga keamanan dan ketertiban sehingga wilayah DKI Jakarta selalu damai.

Dilansir dari situs resmi Kodam Jaya, Narji mengatakan, kedatangannya adalah bentuk empati dari masyarakat kepada TNI yang bersemangat menjaga kesatuan dan persatuan NKRI serta protokol kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Provinsi DKI.

“Saya atas nama pribadi dan sebagai masyarakat biasa mengucapkan sekali lagi terima kasih dan tetap semangat untuk TNI dan Polri," ujar Narji.

Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman dapat apresiasi dari Artis Ibu Kota (Foto: kodamjaya-tniad.mil.id)

Dia menambahkan, banyak teman artis yang ingin bergabung datang ke tempat ini tapi berhalangan hadir. Kehadiran mereka mewakili teman- teman artis yang lain, yang juga memberikan dukungan kepada TNI.

"Teman-teman yang sebetulnya dari masyarakat awam ini memberikan support kepada TNI itu agar lebih tegas lagi, karena masih banyak yang melanggar protokol kesehatan, hal itu menjadi mengganggu keselamatan masyarakat," tutupnya.

Nama Dudung jadi perbincangan karena dia memerintahkan anak buahnya untuk menurunkan banyak baliho bergambar Rizieq Shihab. Hal ini dia katakan menjawab video viral sejumlah orang berbaju loreng mencopot spanduk Rizieq.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung usai melaksanakan kegiatan apel kesiapan bencana dan pilkada serentang di Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Oktober.

Perintah ini dikeluarkan menyusul spanduk bergambar Rizieq yang telah diturunkan oleh Satpol PP namun tak lama dipasang lagi. Lagipula, setiap masyarakat yang ingin memasang baliho seharusnya taat dengan aturan yang berlaku termasuk lokasi pemasangannya dan harus membayar pajak.

"Siapapun di Republik ini, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan. Jangan seenaknya sendiri seakan dia yang paling benar. Enggak ada itu," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya juga telah memberikan perintah untuk membersihkan baliho-baliho serupa. Apalagi yang baliho yang mengajak masyarakat untuk melakukan revolusi. "Ini akan saya bersihkan semuanya," ungkap dia.

"Tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam. Saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan tegas, jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat Islam," imbuhnya.

Selain itu, Dudung menilai, FPI saat ini kerap berbuat semau-maunya sendiri. Sehingga dia mengatakan sebaiknya ormas ini dibubarkan saja. 

"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur suka-sukanya sendiri," kata dia.