Demo Tolak Kenaikan BBM di DPR, Massa Buruh Minta Jokowi Resign jadi Presiden
JAKARTA - Ratusan buruh berunjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 September. Seorang orator menyerukan agar Joko Widodo mengundurkan diri (resign) dari jabatannya sebagai presiden RI.
Dikonfirmasi usai orasi, Koordinator SPSI Kabupaten/Kota Bekasi Guntoro, menjelaskan soal permintaan mundur Jokowi sebagai presiden.
Menurutnya, Jokowi tidak lagi berpihak kepada rakyat dengan menaikkan harga BBM yang berpengaruh pada harga kebutuhan pokok lainnya.
"Kalau kemudian pimpinan republik ini tidak berpihak kepada rakyat, dengan menambah beban untuk rakyat, apalagi yang harus dilakukan selain resign?," ujar Guntoro kepada wartawan di depan Gedung DPR, Selasa, 6 September.
"Kalau sudah nggak mampu ya resign aja, daripada menambah beban rakyat," imbuhnya.
Dengan menaikan harga BBM, lanjut Guntoro, dampaknya bukan hanya tentang naiknya bahan bakar, tapi naiknya bahan pokok. Dia meminta agar pemerintah berpikir ulang jika ingin mengeluarkan kebijakan yang langsung bersinggungan dengan kebutuhan rakyat.
Baca juga:
- Demo Buruh 'Tagih' Tangisan Puan Maharani saat BBM Naik Lagi
- 3 Tuntutan Demo Buruh Depan DPR, Tolak Kenaikan BBM Hingga Minta UMK Naik 10 Persen
- Presiden Jokowi Ada di Bogor dan itu Bukan karena Jakarta Dikepung Demo, Istana: Sudah Dijadwalkan 2 Minggu Lalu
- Pembebasan Bersyarat Eks Gubernur Banten Ratu Atut Bisa Dicabut Jika Kembali Terjerat Hukuman Pidana
"Itu yang dirasakan. Karena sudah pasti berpengaruh terhadap semuanya gitu. Jadi pemerintah tolong dipikir mengeluarkan kebijakan untuk rakyat. Kalau memang sudah tidak mampu untuk memimpin negeri yang kaya raya ini, ya mending resign aja," tegas Guntoro.