Profil Muhamad Mardiono Ketua Umum PPP yang Gantikan Suharso Monoarfa
YOGYAKARTA - Siapa sangka, Muhamad Mardiono didapuk oleh Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) PPP untuk periode masa bakti 2020 – 2025. Lalu seperti apakah profil Muhamad Mardiono?
Keputusan itu ditentukan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang digelar pada hari ini, Senin (5/9/2022). Mardiono menggantikan Suharso Monoarfa yang sudah dilengserkan dari jabatannya Ketum PPP oleh Mahkamah Partai.
“Mukernas mengukuhkan saudara H. Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum DPP PPP sisa masa bakti 2020 – 2025,” ungkap Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M. Tokan, Senin (5/9/2022).
“Saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian untuk mengisi jabatan Plt. Ketua Umum PPP. Atas dukungan dan doa para kiai yang ada di majelis ini, bismillah saya akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024,” kata Mardiono di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Profil Muhamad Mardiono
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Mardiono sudah mendapatkan penunjukan dirinya sebagai Plt ketua Umum PPP yang baru. Mardiono merupakan seorang Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Muhammad Mardiono juga diketahui sebagai politikus senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Tak hanya seorang politikus, Mardiono juga diketahui sebagai seorang pengusaha. Adapun rekam jejak politik Mardiono yakni sebagai berikut:
- Pada tahun 2022-2007, Muhammad Mardiono pernah menjabat sebagai KADIN Banten.
- Pada tahun 2007-2017, Mardiono juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Banten.
- Mardiono pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Banten.
- Selain itu, Mardiono juga sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP saat masa kepimpinan Romahurmuziy.
- Pada tahun 2020, Mardiono sempat juga digadang-gadang sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) PPP.
- Kini, Mardiono ditunjuk tiga Majelis PPP menjadi Plt Ketum PPP baru menggantikan sementara Suharso Monoarfa.
Kekayaan Muhammad Mardiono
Dicek lewat situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), pada Senin (5/9), dikenal Mardiono terakhir memberi tahu LHKPN pada 30 Maret 2022 sebagai laporan periodik 2021. Tercatat sempurna harta Mardiono yakni Rp 1.270.833.511.147.
Hartanya itu terdiri atas 179 bidang tanah dan bangunan yang totalnya Rp 676.591.790.000. Lalu ada 11 kendaraan beroda empat dan 5 motor dengan seharga Rp 7.725.950.000.
Tercatat, kendaraan beroda empat yang dimiliki Mardiono ada Lexus sampai Range Rover Evoque. Sementara motornya ada sebagian motor antik seperti DKW Hummel 1962 dan Lambretta 1970.
Untuk harta lain terdapat harta bergerak lain Rp 1.125.000.000, lalu surat berharga Rp 704.548.601.138 lalu kas dan setara kas Rp 6.627.516.380, dan harta lainnya Rp 23.743.889.203. Kemudian, ia mempunyai utang Rp 149.529.235.574.
Dipilih Lewat Musyawarah Bersama
Mardiono dipilih lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bertemakan “Konsolidasi dan Berhasil Pemilu 2024”. Mukernas itu dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.
Sementara itu, Ketua Majelis Syariah PPP Mustofa Aqil Siradj mengatakan keputusan itu diambil atas masukan beragam pihak. Ia bahkan ingin keputusan itu dapat berguna dan lebih bagus untuk partai.
“Kami tidak bisa menahan gejolak protes, suara, dan usulan dari berbagai pihak. Tidak kurang dari 10 kali pertemuan kami adakan untuk menanggapi gejolak ini. Keputusan ini semata-mata merespon kiai dan berbagai pihak,” jelasnya.
Di keadaan yang sama, Ketua Majelis Kehormatan PPP Zarkasih Nur mengaku tak ada kebencian kepada pemimpin sebelumnya, yaitu Suharso Monoarfa.
Ke depannya, Menurutnya, kepemimpinan PPP akan dijalankan penuh kebersamaan, persatuan, dan beri sayang; sehingga bangsa Indonesia menjadi lebih makmur, sejahtera, dan rakyat menjadi umat yang rahmatan lil alamin.
“Kami tetap berhubungan baik, tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan, tetapi dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP,” tegasnya.
Sebelumnya, Majelis PPP sudah dua kali mengirimkan surat terhadap Suharso dan memintanya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PPP. Tapi, Suharso tak kunjung merespon surat itu.
Kemudian, ada pula rentetan aksi yang minta Suharso mundur dari jabatannya, antara lain dari para santri, kader PPP, sampai para pecinta kiai. Aksi itu yakni buntut dari ucapan Suharso berkaitan “amplop kiai” dan hal lain yang dievaluasi tak pantas dengan AD/ART PPP.
Jadi itulah Profil Muhamad Mardiono, simak berita menarik lainnya hanya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!