Nonton Konser Bertalu Rindu Cinta Iwan Fals, Soleh Solihun: Saya Bahagia
JAKARTA - Komika Soleh Solihun mengaku bahagia menyaksikan konser "Bertalu Rindu 'Cinta'" yang digelar dalam rangka merayakan hari ulang tahun ke-61 musisi Iwan Fals, Sabtu, 3 September.
"Saya bahagia. Iwan Fals yang ulang tahun, saya yang bahagia," ujar Soleh dikutip dari Antara, Minggu, 4 September.
Salah satu yang membuatnya bahagia adalah setlist lagu yang dibawakan pada konser tersebut.
Dari 16 lagu yang dibawakan, sebagian merupakan lagu-lagu "langka" yang jarang dinyanyikan sang legenda.
Seperti lagu "11 Juli 1996", "Di Ujung Abad", dan "Untuk Para Pengabdi" yang berasal dari album Suara Hati yang dirilis pada 2002.
"Jadi setlistnya itu sungguh sangat bagus pilihan lagunya, dari lagu yang keras, lagu yang lembut, terus lagu yang hits, lagu yang jarang dibawain. Jadi saya menit-menit awal itu seperti terharu, ini membahagiakan sekali," kata pria yang lama berprofesi sebagai jurnalis itu.
Selain itu, suasana konser yang dihadiri ribuan penonton juga memberi kebahagiaan tersendiri untuk Soleh.
Dia mengaku teringat masa-masa muda kala dirinya masih aktif menonton konser Iwan Fals di berbagai kesempatan.
Soleh sejak remaja memang telah mengidolai sosok penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto itu.
"Saya melihat dulu saya pernah di situ. Sekarang aja saya dapat undangan, dulu mah berdiri di depan panggung, terpesona. Maksudnya tadi pas nonton selain kangen dengan Iwan Fals, juga kangen merasakan suasana konser dan ingat dulu lagi. Intinya saya bahagia," kata Soleh.
Di ulang tahunnya yang ke-61, Soleh berharap Iwan Fals tetap sehat dan selalu memberikan karya terbaik untuk para penggemar.
Baca juga:
Konser "Bertalu Rindu Cinta" disiapkan khusus oleh istri Iwan Fals, Rossana Listanto sebagai kado ulang tahun spesial untuk sang suami.
Dalam konser yang berlangsung sekitar 2,5 jam itu, Iwan Fals menyanyikan 16 lagu, di antaranya Sumbang", "PHK", "Nyanyian Para Preman", "Potret", "Asmara Tak Secengeng Yang Aku Kira", "Cinta", "Air Mata Api", "Yakinlah", hingga "Kesaksian".