Antisipasi Investasi Bodong, Ketua MPR Bambang Soesatyo Minta Edukasi Ekonomi Digital Ditingkatkan
TANGERANG - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo meminta semua pihak melakukan edukasi terhadap masyarakat Indonesia terhadap modus penipuan investasi bodong via digitalisasi.
Pasalnya, tidak hanya Indonesia akan tetapi dunia internasional saat ini tengah menuju era ekonomi digital.
"Jadi semua nanti serba digital. pembayaran pun, mata uang pun digital, termasuk juga perdagangan transaksi dengan menggunakan apa yang sering dibilang crypto (uang digital, Red). Oleh sebab itu harus ada edukasi terhadap masyarakat," ungkap Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI kepada RRI saat meninjau sekaligus meresmikan PT Cipta Aset Digital di Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, 3 September.
Bamsoet, sapaan akrabnya menyatakan, pabrik digital yang dirinya resmikan ini sangat berbeda dengan investasi digital lainnya yang saat sudah marak bahkan tidak sedikit melakukan modus investasi bodong.
"Kalau ini beda, justru itu yang harus kita benahi dan berikan edukasi kepada masyarakat. Jangan sampai mereka terjebak oleh iming iming yang tidak bertanggung jawab dengan investasi bodong, dengan menawarkan untung besar tetapi ternyata itu hanya halusinasi. Dan ini sekarang tugas dari para pemain crypto untuk mengedukasi kepada masyarakat," terang Bamsoet.
Indonesia selama ini, lanjutnya, menjadi pasar crypto dunia. Oleh sebab itu, Indonesia bukan lagi hanya menjadi pasar, akan tetapi menjadi pemain. Terlebih, Indonesia memiliki sumber daya yang luar biasa, dengan 270 juta lebih ekonomi yang terus tumbuh.
Baca juga:
- BBM Naik, Presiden Jokowi: Ini Pilihan Terakhir Pemerintah
- Terbukti Obstrukction Of Justice, Dua Anak Buah Irjen Ferdy Sambo Diberhentikan dengan Tidak Hormat
- Racik Limbah Sabut Kelapa, Enceng Gondok dan Ekstrak Daun Sirih, 5 Mahasiswa UGM Ciptakan Bantal Antibakteri
- Ribuan Mahasiswa Akan Padati Unpam, Warga Pamulang Tangsel Sebaiknya Hindari Jalan Puspitek
Menurut Bamsoet, dirinya menyambut baik adanya digital maining atau tambang digital yang dirikan atau diresmikan hari ini.
"Kalangan menengah atas cukup bagus dan kalangan milineal atau generasi cukup besar, hampir 60 persen, bahkan meningkat menjadi 70 persen menjelang 2030-2045. Kita tidak bisa membiarkan, kita hanya menjadi pasar," imbuhnya.
Bamsoet menambahkan, transaksi digital tahun 2021 lalu, hampir menyentuh Rp832 triliun, ini melampui daripada transaksi dilantai bursa saham yang hanya sekitar Rp332 triliun dan investornya cukup besar dibandingkan pasar modal .
"Sekarang ini sudah mencapai angka 11 juta, sementara pasar modal hanya mencapai 7,2 juta. Memang harga-harga ini sedang menurun, bit coint menurun, bit tree menurun, tapi saya lihat kedepan pasti akan naik lagi. Pemain-pemain crypto saat membeli, memborong sama seperti saham," ucap pokitikus Partai Golkar itu.
Sementara, Eksekutif Direktur PT Cipta Aset Digital, Budi Sukandi mengaku perusahaannya melakukan maening crypto, menambang beberapa koin aterium dan sangat berbeda dengan digital treding atau investasi bodong.
"Salah satu visi dan misi dari top managemen, kita ingin menjadi pemimpin, dimana kita pun punya misi adalah menjadi yang terbesar di dunia. Menciptakan lapangan kerja dan memajukan ekonomi Indonesia," harapnya.
Budi Sukandi mendapat pesan dari ketua MPR RI untuk terus mengedukasi masyarakat terkait ekonomi digital. Agar Indonesia menjadi terdepan untuk teknologi ekonomi digital tersebut.
"Kita akan memberikan edukasi terus. Kita edukasi perkembangan dari kemajuan teknologi. Karena kita engga mau jadi penonton Karena kita engga mau jadi penonton, kita mau terus berkompetisi, kita mau terus bersaing di macan negara, kita engga mau tertinggal," kata Budi.