Sebut Kantornya Bakal Diserbu Peternak Karena Harga Ayam Anjlok ke Rp17.000 per Ekor, Mendag Zulhas: Kami Cari Cara Menaikkan Harga hingga Rp34.000

JAKARTA - Harga ayam anjlok di angka Rp17.000 per ekor, harga tersebut bahkan jauh dari harga modal yang dikeluarkan peternak. Karena hal ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut kantornya akan diserbu peternak ayam.

"Nah sekarang yang teriak ramai-ramai, yang akan datang ke Kemendag itu peternak ayam. Ayam di peternak sekarang Rp17.000, ini ramai-ramai akan datang ke tempat saya," katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 30 Agustus.

Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan para peternak ayam saat ini mengalami kerugian. Hal ini lantaran harga jual ayam yang hanya Rp17.000 per ekor. Padahal, modal peternak mencapai Rp24.700 per ekor.

"Kalau Rp17.000 ini rugi sekali Pak, modal mereka harusnya paling pokoknya, pokok menggemukkan, kasih pakan itu dia modalnya Rp24.700. Jadi kalau dibeli Rp17.000, ya kasihan Pak itu rugi mereka," ucapnya.

Menurut Zulhas, kondisi yang dialami komoditas ayam ini seperti yang terjadi pada telur ayam ras di tahun 2021. Dimana pada saat itu, harga telur ayam ras dibanderol Rp14.000 per kg. Imbasnya, banyak peternak yang akhirnya melakukan afkir dini atau upaya mengurangi produksi indukan agar tidak bertelur dan menjadi bibit ayam atau DOC.

Lebih lanjut, mantan Ketua MPR ini menjelaskan turunnya harga ayam dikarenakan adanya kelebihan impor grand parent stock (GPS).

"Seperti telur yang pada awal 2021 dan itu rupanya kelebihan dulu impor GPS, grand parent stock-nya lebih. Jadi punya anaknya itu banyak, kelebihan. Jadi kadang-kadang bayi dimatiin karena kelebihan," katanya.

Dalam kesempatan ini, Zulhas mengaku akan mencari jalan keluar agar harga ayam kembali membaik.

"Kita akan cari jalan agar harganya bisa naik paling tidak ayam itu Rp27.000, kira-kira Rp34.000 lah itu normalnya harganya seperti itu," ucapnya.