Revitalisasi Selesai, Bandara Halim Perdanakusuma Kembali Layani Penerbangan Komersil Per 1 September
JAKARTA - Bandara Halim Perdanakusuma siap kembali melayani penerbangan komersial pascarevitalisasi yang dilakukan pada Maret lalu.
Rencananya, Bandara Halim akan mulai beroperasi pada 1 September mendatang.
Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Nur Isnin Istiartono meminta PT. Angkasa Pura II (AP II) selaku Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Bandara Halim Perdanakusuma agar mempersiapkan dengan baik seluruh fasilitas penunjang operasional penerbangan komersial di Bandara Halim Perdanakusuma, guna kelancaran layanan penerbangan.
"Kami telah melakukan proses verifikasi terhadap fasilitas di gedung terminal dan telah ditindaklanjuti oleh AP II," ujar Nur Isnin di Jakarta, Selasa, 30 Agustus.
Pengoperasian kembali Bandara Halim Perdanakusuma diyakini akan meningkatkan konektivitas dan meningkatkan utilitas armada sehingga dapat berkontribusi terhadap upaya pemberlakuan tarif yang lebih terjangkau.
Selain itu, Nur Isnin meminta agar PT AP II melakukan koordinasi penuh dengan TNI AU dan stakeholder lainnya, untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan serta pemenuhan terhadap seluruh regulasi terpenuhi.
"Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno-Hatta yang juga dikelola oleh AP II dapat saling mendukung dalam memberikan layanan penerbangan bagi masyarakat, guna berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi ini dan juga menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor penerbangan nasional," ujarnya.
Pengaturan Rute Penerbangan
Kementerian Perhubungan juga mengingatkan kepada AP II agar pengaturan rute penerbangan dapat disesuaikan kembali.
Terutama, lanjut Nur Isnin, beberapa rute yang dialihkan ke bandara lain.
Nur Isnin menambahkan, pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung penuh hingga Bandara Halim siap dioperasikan kembali, terutama kepada TNI AU dan Kementerian Pertahanan.
"Juga apresiasi kepada PT. Angkasa Transportindo Selaras sebagai pengelola pemanfaatan aset lahan dan PT. Angkasa Pura II sebagai pengelola bandar udara, yang telah mencapai solusi terkait aspek bisnis atau komersial," katanya.
Sekadar informasi, Bandara Halim sebenarnya sudah beroperasi kembali sejak Juli lalu. Namun, pengoperasiannya masih terbatas untuk kepentingan militer, dalam hal ini TNI Angkatan Udara (AU) dan penerbangan VIP.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai melakukan uji coba landasan pacu (runway) hasil revitalisasi Bandara Halim Perdanakusumah, Selasa 12 Juli.
"Secara teknis runway Bandara Halim sudah bisa digunakan secara terbatas untuk latihan militer dan penerbangan VIP mulai besok (13 Juli 2022), dan September nanti sudah bisa digunakan untuk komersial," kata Menhub Budi.
Budi bercerita, Bandara Halim tidak beroperasi sejak Januari 2022, karena dilakukan revitalisasi.
Baca juga:
- TNI AU ‘Serahkan’ Bandara Halim ke Lion Air, Belum Dapat Persetujuan Sri Mulyani?
- Setelah Tutup 1 Tahun, Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga Akhirnya Dibuka Kembali, Plt Dirut Wings Air Mengaku Bersyukur
- Alih Kelola Bandara Halim ke Swasta Harus dengan Persetujuan Menkeu Sri Mulyani
- Bantah ‘Ambil Kendali’ Bandara Halim Perdanakusuma, Manajemen Lion Air: PT ATS Bukan Bagian dari Perusahaan sejak Desember 2020
Langkah revitalisasi dilakukan untuk memperbaiki fasilitas sisi darat maupun udara, dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, penggunaan runway secara terbatas dimaksudkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan, jika ada kekurangan yang harus diperbaiki.
"Selain runway, kami juga membangun terminal untuk tamu VVIP. Pengoperasian secara komersial akan dilakukan berbarengan dengan selesainya bangunan terminal," ucapnya.