Lancarkan Serangan Balik di Selatan, Ukraina Klaim Berhasil Menerobos Pertahanan Rusia dalam Beberapa Jam

JAKARTA - Ukraina mengatakan berhasil menerobos garis pertahanan Rusia di beberapa tempat di kota selatan Kherson, saat melancarkan kampanye serangan balik untuk merebut kembali wilayah yang duduki musuh. Sementara, Rusia mengklaim serangan balasan Kyiv gagal.

Langkah Kyiv terjadi setelah beberapa minggu kebuntuan, dalam perang yang telah menewaskan ribuan orang, jutaan orang terlantar, menghancurkan kota-kota dan menyebabkan krisis energi dan pangan global di tengah sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Saya harus mencatat hari ini pertahanan (Rusia) ditembus dalam beberapa jam," kata Oleksiy Arestovych, penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, melansir Reuters 30 Agustus.

Pasukan Ukraina menembaki feri yang digunakan Moskow, untuk memasok wilayah yang diduduki Rusia di tepi barat sungai Dnipro di wilayah Kherson, tambahnya.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebelumnya pada Hari Senin, pasukan Ukraina telah berusaha melakukan serangan di wilayah Mykolaiv dan Kherson, tetapi mengalami korban yang signifikan, kantor berita RIA melaporkan.

"Upaya ofensif musuh gagal total," sebut laporan itu.

Tetapi, rentetan roket Ukraina meninggalkan Kota Nova Kakhovka yang diduduki Rusia tanpa air atau listrik, para pejabat di otoritas lokal yang ditunjuk Rusia mengatakan kepada kantor berita RIA.

Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi laporan medan perang.

Penembakan baru Rusia terhadap Mykolaiv, yang tetap berada di tangan Ukraina meskipun pemboman Rusia berulang kali selama perang, menewaskan sedikitnya dua orang, melukai sekitar 24 lainnya dan menghancurkan rumah, pejabat kota dan saksi mengatakan pada Hari Senin.

Sebelumnya, komando selatan Ukraina mengatakan pada Hari Senin, pasukannya telah memulai tindakan ofensif di beberapa arah di selatan, termasuk di wilayah Kherson yang terletak di utara semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia.

Ukraina telah menyerang lebih dari 10 lokasi dalam seminggu terakhir dan "tidak diragukan lagi melemahkan musuh", menurut seorang juru bicara yang menolak memberikan rincian serangan, mengatakan pasukan Rusia di selatan tetap "cukup kuat".