Biodata dan Profil Apriyani Rahayu Lengkap dengan Agama, Usia, Medsos, hingga Prestasinya di Bulu Tangkis

YOGYAKARTA – Apriyani Rahayu sempat jadi sorotan lantaran prestasinya di olahraga bulu tangkis. Ia berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah sukses meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Di balik prestasinya di Olimpiade Tokyo 2020, ada hal menarik di balik sosok Apriyani Rahayu. Tim VOI akan mencoba menyajikan informasi tentang pebulu tangkis tersebut.

Biodata dan Profil Apriyani Rahayu

Apriyani Rahayu lahir di Lawulo, Sulawesi Tenggara pada tanggal 29 April 1998. Ia lahir dari pasangan Ameruddin dan Sitti Jauhar yang berprofesi sebagai petani. Sang ibu sendiri telah meninggal dunia pada 2015 silam. Di kalangan keluarga, anak bungsu dari empat saudara ini akrab disapa Ani oleh keluarganya.

Dikutip dari beberapa sumber, Apri ternyata kerap berkelahi dengan anak laki-laki seusianya saat masih kecil. Melihat putrinya memiliki energi yang besar, sang Ayah kemudian mendorong Ani yang saat itu berusia tiga tahun untuk terjun ke bulu tangkis.

Pemilihan bulu tangkis juga bukan hal yang tak disengaja. Pasalnya, kala itu olahraga tersebut cukup populer di Lawulo, sehingga banyak anak-anak seusianya yang juga menekuni bulu tangkis.

Berikut biodata Apriyani Rahayu

  • Nama: Apriyani Rahayu
  • Nama panggilan: Ani, Apri
  • Tempat, Tanggal Lahir: Lawulo, Sulawesi Tenggara, 29 April 1998
  • Usia: 24 Tahun
  • Orang Tua: Ameruddin (Ayah), Sitti Jauhar (Ibu)
  • Tinggi Badan: 163 cm
  • Berat Badan: 64 kg
  • Pegangan: Kanan
  • Sektor: Ganda Putri
  • Instagram: @r.apriyanig

Masa Kecil Apriyani Rahayu

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Apriyani Rahayu didorong untuk menekuni bulu tangkis. Sang ayah berperan sebagai pelatih. Mereka berlatih di lapangan buatan yang dibuat di kebun belakang rumah. Raketnya pun sangat sederhana karena hanya terbuat dari kayu dengan senar tali pancing. Apriyani baru mendapat raket setelah sang ayah mampu menjual sayuran dalam jumlah besar.

Dukungan dari sang ibu juga jadi salah satu faktor keberhasilan Apriyani. Ia memberikan semangat kepada putrinya agar terus berlatih hingga permainannya berkembang. Alhasil pada tahun 2005 Apriyani mengkuti kejuaraan bulu tangkis tingkat kecamatan. Di tahun 2006, ia juga mengikuti Porda sekaligus di tingkat nasional. Ia berhasil menyabet juara dua.

Permainan Apriyani ternyata banyak dilirik. Pada tahun 2011 saat berusia 13 tahun, Apri diboyong ke klub Pelita Bakrie di Jakarta. Meski sempat jatuh bangun, karier Apriyani mulai cemerlang setelah dipasangkan dengan Greysia Polii pada tahun 2017.

Prestasi Apriyani Rahayu

Selama terjun di dunia bulu tangkis, Apriyani Rahayu berhasil menorehkan beragam prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Di kejuaraan dunia, ia berhasil meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Junior di Malaysia 2014, meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia Junior 2015 di Peru, hingga meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2019 di Swiss.

Saat dipasangkan dengan Greysia Poli, langkah Apriyani makin tak terbendung. Ia sukses menjadi periah medali di berbagai kejuaraan seperti Juara Thailand Open Grand Prix Gold 2017, Juara France Open Super Series 2017, Runner Up Hongkong Open Super Series 2017, Runner Up Indonesia Masters HSBC WTS 500 2018, Juara India Open HSBC WTS 500 2018, Juara Thailand Open HSBC WTS 500 2018, Asian Games 2018, BWF World Championship 2019, dan Juara Thailand Open 2021.

Yang paling membanggakan dari Apriyani Rahayu dan Greysia Poli adalah saat keduanya sukses meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Kemenangan tersebut membuat bendara Merah Putih berkibar di podium teratas di olimpiade tersebut setelah mengalahkan pasangan Chen Qinchen dan Jia Yifan, dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15 di Musashino Forest Plaza pada bulan Juli 2021 lalu.

Selain informasi terkait profil Apriyani Rahayu, dapatkan informasi menarik lain dengan mengunjungi VOI.ID.