Google Maps Beri Label Jelas Klinik Aborsi di AS agar Tidak Membingungkan dengan Klinik Anti-Aborsi
JAKARTA - Google kini membuat kebijakan bahwa mereka akan dengan jelas memberi label fasilitas medis di Amerika Serikat yang menyediakan aborsi dalam hasil pencariannya. Ini dilakukan agar hasil pencarian di Google Maps bisa menghindari kebingungan dengan pusat anti-aborsi. Kebijakan ini diumumkan oleh eksekutif puncak Google kepada anggota parlemen pada Kamis, 25 Agustus.
“Ketika pengguna mencari "klinik aborsi di dekat saya", kotak hasil akan menampilkan fasilitas yang diverifikasi untuk menyediakan aborsi,” kata Mark Isakowitz, wakil presiden untuk urusan pemerintah dan kebijakan publik untuk AS dan Kanada di Google. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah surat kepada Senator Mark Warner dan Perwakilan, Elisa Slotkin.
“Hasil pencarian ini juga akan memungkinkan orang untuk memperluas pencarian mereka untuk menampilkan daftar relevan lainnya, termasuk dari organisasi yang tidak menyediakan aborsi,” kata Isakowitz, seperti dikutip oleh Reuters.
Baca juga:
- Partai Demokrat AS Lengkapi Para Influencer Media Sosial dengan Konten Kampanye Terpusat
- Anggota Parlemen AS Desak FTC untuk Mengatasi Praktik Industri VPN, yang Dinilai Menyesatkan
- Google Bakal Hapus Info Lokasi Menyusul Larangan Aborsi AS
- Anggota Parlemen AS Desak Google Evaluasi Hasil Pencarian yang Mengarahkan ke Situs Aborsi Palsu
Tanggapan ini Google mengikuti surat tertanggal 17 Juni dari Warner dan Slotkin yang mendesak Kepala Eksekutif Alphabet Inc, Sundar Pichai, untuk mencegah hasil pencarian Google klinik aborsi yang menyesatkan dan yang justru mengarahkan pengguna ke pusat anti-aborsi.
Sekitar setengah dari negara bagian A.S. telah atau diperkirakan akan berusaha untuk melarang atau membatasi aborsi. Negara bagian yang menolak aborsi itu meliputi Idaho, Texas dan 11 lainnya. Negara bagian itu telah mengadopsi undang-undang "pemicu" yang melarang aborsi atas keputusan semacam itu.
Sementara negara bagian California, tempat di mana Google bermarkas, dan beberapa negara bagian lainnya, hingga kini masih mengizinkan aborsi dengan alasan kesehatan.