Unggahannya di Twitter Dinilai Mengarah pada Ancaman Terhadap PM Jepang Kishida, Polisi Ingin Jaksa Mendakwa Pria Ini

JAKARTA - Seorang pria di Jepang terancam menghadapi dakwaan, setelah dinilai mengunggah cuitan di Twitter yang mengarah pada ancaman terhadap Perdana Menteri Fumio Kishida.

"Jika pemakaman kenegaraan dilaksanakan, Kishida akan menjadi yang berikutnya," bunyi cuitan itu di Twitter seperti melansir Kyodo News 24 Agustus.

"Sudah waktunya untuk mulai membuat senjata buatan tangan," bunyi cuitan lain, merujuk pada pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Bulan Juli oleh seorang pria yang menggunakan senjata rakitan. .

Departemen Kepolisian Metropolitan, yang diberitahu oleh seseorang yang melihat tweet pria itu diunggah pada 14 Juli, merujuk kasusnya ke jaksa penuntut.

Polisi melampirkan pendapat, pria berusia 48 tahun dari Narashino, Prefektur Chiba, dekat Tokyo, harus didakwa.

Pria itu telah mengakui tuduhan itu dan mengatakan kepada penyelidik bahwa dia berpikir "jika pemerintah mampu menggunakan uang pembayar pajak untuk mengadakan pemakaman kenegaraan (untuk Abe), mereka harus membelanjakannya untuk tindakan anti-coronavirus dan untuk membantu orang miskin," kata polisi.

Diketahui, opini publik terbelah mengenai pemakaman kenegaraan bagi Shinzo Abe, yang rencananya digelar oleh pemerintah di arena Tokyo pada 27 September.

Sebuah jajak pendapat telepon nasional 10-11 Agustus yang dilakukan oleh Kyodo News menunjukkan, 56,0 persen responden tidak yakin dengan penjelasan PM Kishida mengapa pantas untuk mengadakan pemakaman kenegaraan untuk Abe. Sementara 42,5 persen mengatakan mereka menerimanya.

Juli lalu PM Kishida mengatakan, keinginannya untuk mengadakan pemakaman kenegaraan bagi mendiang Shinzo Abe, tidak terlepas dari pengabdian serta pengakuan dunia internasional terhadap pendahulunya tersebut.