Mensos Risma Klarifikasi Pernyataan Mendag Zulhas Soal Bansos BPNT Isinya Telur Bikin Harga Naik: Yang Jelas Bukan Telur, Kita Bantu Uang
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan klarifikasi soal pengaruh penyaluran bantuan sosial reguler dalam Program Bantuan Pangan Non-Tunai atau Kartu Sembako terhadap kenaikan harga telur.
Risma mengatakan Kementerian Sosial menyalurkan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) senilai Rp200.000 per bulan per keluarga manfaat dalam bentuk uang tunai, bukan telur.
"Yang jelas saya enggak bantu telur, karena enggak mungkin. Gimana cara baginya orang jutaan jumlahnya, kita bagi pecah sampai sana. Kita bantu uang ya," katanya dilansir ANTARA, Rabu, 24 Agustus.
Keluarga penerima manfaat, sambung Risma, bisa menggunakan bantuan dana tersebut untuk membeli bahan pangan pokok, termasuk membeli telur.
"Enggak ada kita menyiapkan (telur). Bagaimana caranya sekian juta orang kali... Taruh lah satu orang satu kilo saja, 10 juta kilo. Bagaimana dengan 18 juta orang?" katanya.
Baca juga:
- Kata Mendag Zulkifli Hasan Kenaikan Harga Telur Ayam Jangan Diributkan
- Dugaan Obstruction of Justice di Kasus Brigadir J Makin Banyak, Kapolri: Sudah 97 Anggota Diperiksa
- Kapolri Akui Setelah 'Gerbong' Irjen Ferdy Sambo Dimutasi Besar-besaran, Penyidikan Kasus Kematian Brigadir J Jadi Lancar
- PDIP Sebut Perpecahan Dua Geng Anak Buah Anies Bikin Kerja ASN Tak Efektif
Sebelumnya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat memantau harga bahan pangan pokok di Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Jumat (19/8), menyebut program bantuan Kementerian Sosial yang mencakup pembagian telur menyebabkan permintaan telur ayam meningkat sehingga harganya menjadi naik.
Dia mengemukakan hal itu menyusul kenaikan harga telur ayam menjadi sekitar Rp30 ribu per kilogram di pasar-pasar tradisional di sejumlah daerah.