Cacar Monyet Masuk Indonesia, Epidemiolog: Gejalanya Demam, Nyeri Otot, Kelenjar Getah Bening Bengkak Hingga Ruam di Kulit
JAKARTA - Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane mengatakan masyarakat perlu mengenali gejala cacar monyet atau monkeypox agar dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan penyakit tersebut.
"Mengingat pada saat ini telah ditemukan kasus pertama cacar monyet di Indonesia, masyarakat harus mengetahui tanda atau gejala cacar monyet," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Senin 22 Agustus.
Dengan demikian, kata dia, jika ada anggota keluarga yang menderita gejala yang mengarah pada cacar monyet, bisa segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Dengan demikian, di fasilitas kesehatan akan bisa dipastikan apakah cacar monyet atau bukan lalu bisa segera ditindaklanjuti dan ditangani, hal ini penting untuk penanganan awal," tuturnya.
Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menjelaskan, seluruh pihak, termasuk masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pengendalian penyebaran penyakit.
"Pada upaya pengendalian suatu penyakit, semua dari kita berperan penting," imbuhnya.
Dia menambahkan, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat perlu makin digencarkan agar masyarakat dapat mengenali apa itu cacar monyet dan dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan.
Masdalina menjelaskan cacar monyet merupakan salah satu penyakit virus yang disebabkan oleh Orthopoxvirus.
"Masa inkubasi antara 5-21 hari, dengan gejala bervariasi pada setiap penderita, tetapi mirip dengan penyakit infeksi lain, pada umumnya gejala adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan yang khas adalah munculnya ruam di kulit," tuturnya.
Baca juga:
- Teka-teki Patahnya Jari Brigadir J, Tim Forensik: Bukan Kekerasan Tapi Tersambar Peluru
- Minta Kasus Pembunuhan Brigadir J Selesai Oktober 2022, Komisi III DPR: Tahun Depan Tugas Polri Berat, Persiapan Pileg dan Pilpres 2024
- Ketua DPRD DKI Sebut Anak Buah Anies Baswedan Kini Terpecah Dua Geng
- Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Capres 2024 Meningkat, Prabowo Sedikit Melemah
Menurut pane, sejalan dengan laju transmisi penyakit ini, kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan.
"Yang terpenting adalah jangan sampai ada stigma terkait dengan penyakit ini karena dikhawatirkan, stigma akan membuat seseorang yang merasakan gejala akan takut melapor atau memeriksakan diri," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengumumkan adanya kasus terkonfirmasi cacar monyet pertama di Indonesia, yaitu seorang laki-laki berumur 27 tahun yang berasal dari DKI Jakarta.
Pihaknya menambahkan bahwa pasien tersebut merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri dan memiliki gejala demam dan ruam di beberapa bagian tubuh.
"Ada demam, kemudian juga ada pembesaran kelenjar limpa, tapi keadaannya baik, artinya tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, kaki dan sebagian di sekitar alat genitalia," tandasnya.