Usai Tangkap Tangan Rektor Karomani, Universitas Lampung Digeledah KPK
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Universitas Lampung (Unila) pada hari ini, Senin, 22 Agustus. Penggeledahan dilakukan untuk mencari bukti penerimaan suap yang diduga dilakukan Rektor Unila Karomani.
"Tim penyidik melakukan upaya paksa penggeledahan di beberapa lokasi di lingkungan Unila," kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri kepada wartawan, Senin, 22 Agustus.
Ali belum memerinci apa saja yang ditemukan dari penggeledahan tersebut. Penggeledahan masih berlangsung hingga saat ini.
"Kegiatan saat ini masih berlangsung dan kami akan sampaikan nanti perkembangannya," tegasnya.
Sebelumnya, KPK menetapkan empat tersangka dugaan suap penerimaan mahasiswa baru pada Universitas Lampung tahun 2022. Penetapan tersangka ini berawal dari operasi tangkap tangan yang dilakukan di Lampung, Bandung, dan Bali.
Para tersangka yang terjerat kasus ini adalah Rektor Universitas Lampung 2020-2024 Karomani; Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Lampung Heryandi; Ketua Senat Universitas Lampung Muhammad Basri; dan swasta Andi Desfiandi.
Dalam kasus ini, Karomani diduga mematok harga kursi bagi calon mahasiswa baru di kampusnya dengan harga kisaran Rp100 juta hingga Rp350 juta saat melaksanakan Seleksi Mandiri Masuk Universitas Lampung (Simanila). Permintaan ini disampaikan setelah Heryandi dan Muhammad Basri menyeleksi secara personal kesanggupan orang tua mahasiswa untuk membayar.
Adapun salah satu keluarga calon peserta Simanila, Andi kemudian berinisiatif membayar setelah keluarganya diterima sebagai mahasiswa karena bantuan Karomani. Dia kemudian menyerahkan uang tunai sebesar Rp150 juta di Lampung yang diambil oleh seorang dosen, yaitu Mualimin.
Dari perbuatannya itu, Karomani diduga berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp603 juta dari Mualimin yang kemudian digunakan untuk keperluan pribadi sebesar Rp575 juta.
Baca juga:
- Dokter Forensik Gagal Tentukan Jarak Tembak Kematian Brigadir J, Ketua Tim: Sudah Dibersihkan dari Segala Macam
- Hasil Autopsi Ulang Brigadir J: Tak Ada Tanda Kekerasan Selain Tembakan Senjata Api
- Respons Klarifikasi Mahfud MD soal 'DPR Hanya Diam' di Kasus Pembunuhan Brigadir J, Desmond: Kita Bingung karena Kenal Ferdy Sambo
- Merasa Dibohongi Kasus Brigadir J, Politikus Demokrat Benny Harman Minta Kapolri Diberhentikan Sementara Diambil Alih Mahfud MD
Sementara dari Muhammad Basri dan Budi Sutomo yang merupakan Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Universitas Lampung, diduga total uang yang diterima Karomani mencapai Rp4,4 miliar. Uang ini kemudian dialihkan menjadi tabungan deposito, emas batangan, dan masih ada yang dalam bentuk tunai.