Tinggalkan BBG, Mesin Bus Transjakarta Bakal Diganti Jadi Berbahan Bakar Listrik
JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan mengganti sejumlah bus Transjakarta berbahan bakar gas (BBG) menjadi listrik.
Hal ini tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Equipmake Holdings Plc, spesialis elektrifikasi kendaraan komersial yang berbasis di Inggris dan PT VKTR Teknologi Mobilitas.
Diektur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya menuturkan, upaya ini dilakukan dalam rangka mempercepat peralihan semua armada busnya menjadi bertenaga listrik.
"Transjakarta mendatangani MoU dengan sebuah perusahaan Equipmake sebagai pemilik teknologi dan komponen retrofit dan Vektor sebagai pemegang lisensi yang akan memproduksi mesin retrofit,” kata Yana dalam keterangannya, Kamis, 18 Agustus.
Kerjasama tiga pihak ini, kata Yana, diharapkan dapat memenuhi target elektifikasi 10 ribu bus Transjakarta pada 2030 dan meningkatkan kemampuan manufaktur dalam negeri.
Yana menjelaskan, produksi mesin retrofit akan digunakan sebagai bahan pengganti mesin konvensional menjadi mesin yang digerakkan listrik. Cara ini juga sudah digunakan di berbagai negara.
"Equipmake dan Vektor saat ini sedang mempersiapkan pembuatan mesin bus listrik dengan cara retrofit untuk memenuhi kebutuhan Transjakarta," tutur dia.
Sebelumnya, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor. Anang menyebut, BUMD transportasi milik Pemprov DKI ini menargetkan semua busnya sudah bertenaga listrik pada tahun 2030.
“Transjakarta secara bertahap akan mengelektrifikasi semua armada dari bus besar hingga Mikrotrans. Ini bentuk keseriusan kami mencapai target elektrifikasi seluruh armada hingga 2030 mendatang,” ujar Anang.
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah pengadaan armada Mikrotrans listrik melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan penyedia minibus listrik DFSK, PT Bevos Auto Mandiri.
Nantinya, Mikrotrans listrik ini direncanakan akan diujicoba pada rute Tanah Abang-Kota (JAK 10) pada September 2022.
Armada Mikrotrans Listrik produksi DFSK tersebut memiliki kapasitas baterai 42 kWh dengan jarak tempuh hingga 300 KM. Proses pengisian baterai yang cepat yakni 2,5 jam untuk sekali pengisian.
"Diharapkan Mikrotrans Listrik ini bisa menjadi kendaraan yang ditemui ketika keluar dari rumah hingga mengantar ke tempat tujuan (first miles dan last miles) yang aman, nyaman dan tentu saja ramah lingkungan," urai Anang.