Survei Cyrus Ungkap Duka Ridwan Kamil Saat Kehilangan Eril Melambungkan Elektabilitasnya
JAKARTA - Pemilik lembaga survei, Cyrus Network, Hasan Nasbi mengatakan duka yang menyelimuti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat kehilangan putranya Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril membuat elektabilitas dan popularitasnya melambung.
"Publikasinya hebat, tayangan dan kontennya menyentuh. Simpati mengalir ke Ridwan Kamil. Pertanyaannya, apakah fenomena badai ini akan permanen di dua digit atau temporer saja karena masyarakat masih ikut berduka," kata Hasan dalam keterangan tertulisnya, Senin 15 Agustus.
Dalam siniarnya di youtube berjudul "Badai Ridwan Kamil", Hasan menuturkan pada Juli 2022 di tengah melambatnya kenaikan elektabilitas para tokoh, Ridwan Kamil justru mengalami peningkatan yang paling tinggi.
"Meningkatnya eksponensial, bukan peningkatan yang biasa dicapai kandidat lainnya, yang mendapatkan itu Ridwan Kamil," imbuhnya disitat Antara.
Musibah meninggalnya Eril mengalirkan simpati dan empati publik kepada Ridwan Kamil sebagai sosok politik dan tokoh politik.
Dia menilai pemberitaan dan konten yang terkait dengan meninggalnya Eril, dan perjuangan Ridwan Kamil mencari Eril mengundang simpati masyarakat yang luar biasa.
Sehingga Hasan menilai kenaikan ini merupakan berkah positif dari badai yang menerpa Ridwan Kamil dan keluarga saat musibah hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril di Sungai Aere, Swiss Juni lalu.
"Kenaikan eksponensial baik elektabilitas dan popularitas capres maupun cagub nggak pantas disebut berkah, itu badai positif," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan hasil survei terbaru Cyrus Network menunjukkan, elektabilitas Gubernur Jawa Barat tersebut mulai merangsek mendekati tiga tokoh yang menguasai papan atas Capres 2024, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Selain itu, namanya juga makin powerful dalam survei Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2024.
Menurut dia, dari sisi popularitas, sebelum Juli 2022 angka Ridwan Kamil hanya menyentuh 60 persen, sementara di akhir Juli sigi pihaknya menunjukkan popularitas Ridwan Kamil sudah di atas 80 persen.
"Elektabilitasnya itu satu digit antara 6-7 persen, Maret 2022 itu di angka 7 persen. Akhir Juli elektabilitasnya naik 100 persen menjadi 14 persen, tiba-tiba mendekati Anies Baswedan. Anies 18, Ridwan Kamil 14, beda empat angka saja," tuturnya.
Baca juga:
- Bentuk Koalisi Pemilu 2024 dengan PKB, Kemesraan Gerindra dan PDIP Berakhir?
- Laporan Pelecehan dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J Tak Terbukti, Istri Irjen Ferdy Sambo Bisa Dipidana?
- Soal Cawapres Pilihan Gerindra 2024: Kurang Mesranya Cak Imin dengan NU Dinilai Bikin Prabowo Berpaling ke Khofifah
- Siapa yang Ditemui Bupati Pemalang di Gedung DPR Jelang Kena OTT KPK Harus Ditelisik Firli Bahuri Cs
Hasil sigi positif juga terlihat dalam survei Cagub Jabar 2024 dan menurutnya pada Maret 2022, elektabilitas Ridwan Kamil untuk 10 calon gubernur Jabar sudah terpantau powerful di angka 54 persen.
Namun pada akhir Juli, angkanya naik 10 persen menjadi 64 persen dan kenaikan 10 poin itu merupakan hal yang luar biasa.
Hasan mengatakan, di kalangan lembaga survei ada dua kemungkinan atas fenomena ini, pertama elektabilitas dan popularitas Ridwan Kamil akan kembali beringsut ke single digit, kedua angka yang dicapai dalam survei terakhir ini akan bertahan.
"Sekali sudah naik maka akan stay di sana seperti Anies di atas angka dua digit, itu akan kita buktikan apakah badai Ridwan Kamil dalam arti positif ini pada survei September atau Oktober," katanya.
Dari sigi Cyrus Network untuk empat capres dengan elektabilitas tertinggi tergambar Ridwan Kamil pada Desember 2021 angkanya berada di 5,3 persen, kemudian Maret 2022 menjadi 7,2 persen dan Juli 2022 sampai di 14 persen.
Sementara di atasnya Ganjar Pranowo pada Desember 2021 di angka 25 persen, Maret 2022 menjadi 27 persen, kemudian anjlok pada Juli 2022 menjadi 24, 6 persen.
Sementara Prabowo Subianto di Desember 2021 ada di 27,5 persen, Maret 2022 turun ke 27 persen dan pada Juli 2022 turun lagi ke 24,6 persen.
Kemudian Anies Baswedan dari Desember 2021 16 persen, pada Maret 2022 turun ke 11,8 persen, dan naik lagi pada Juli 2022 menjadi 18.2 persen.