Bocah di Teluknaga 'Hobi' Makan Pasir dan Semen Sejak Usia 3 Tahun, Sang Ayah Minta Bantuan Pemkab Tangerang
TANGERANG - Seorang bocah berinisal MR (8) di Kampung Kebun Sereh RT 4/RW 1, Desa Pangkalan, Teluknaga, Kabupaten Tangerang memiliki hobi yang cukup unik. Pasalnya dia kerap memakan pasir, krikil kecil hingga semen.
Jhani (42) selaku ayahnya, mengatakan bila anaknnya memliki hobi aneh itu sejak umur 3 hingga 8 tahun. Hal ini diketahui setelah melihat tangan yang kotor dan buang air besar (BAB) tak lazim.
"BAB nya engga normal. Keluar tanah, keluar pasir. BAB Engga kental, berbentuk cairan. Sama liat tangannya kotor dan ada bekas korekan di tembok," kata Jhani saat ditemui di rumahnya, Minggu, 14 Agustus.
Jhani menceritakan bila anak ke-6 dari 7 bersaudara memiliki badan hingga kaki dan tangannya yang kurus sejak makan yang aneh tersebut. Bahkan hingga saat ini bocah lelakinya tidak dapat berjalan.
"Awalnya saya mikir penyakit biasa. Saya bawa ke puskesmas ternyata perkembangannya enggak normal. Kaki kecil, tangannya kecil. Sampai sekarang juga engga bisa jalan," sebutnya.
Akhirnya anaknya di rujuk ke RS Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Dalam pemeriksaanya, MR didiagnosa memiliki kelainan di jantung dan paru-paru.
"Jantung, paru (bermasalah) kata dokter. Katanya berobatnya harus jantung atau paru, katanya ada kelainanya," ucapnya.
Lebih lanjut, Jhani mengungkapkan akan terus mengawasi anak keenamnya ini. Agar hobi anehnya tidak dilakukam kembali.
"Diperhatiin bener-bener, agar engga makan pasir dan krikil di tembok lagi. (Hasilnya) Alhamdulillah udah mendingan, udah ceria lagi," ucap Jhani.
Baca juga:
- Komisi III Terbang ke Jambi di Masa Reses, Datangi Rumah Brigadir J?
- Perlindungan Saksi untuk Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Sudah Tidak Diperlukan
- Bharada E Bakal Diperiksa Komnas HAM Pekan Depan di Bareskrim Polri
- Bos Duta Palma Group Konglomerat Surya Darmadi Nyatakan Siap Hadiri Rangkaian Proses Hukum
Dalam kesempatan itu, Jhani berharap pada Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk membantunya untuk menyebuhkan anaknnya. Agar anaknya bisa normal dan beraktivitas pada umumnya.
"Keinginan normal dan bisa jalan ke sekolah. Berharap ada tindakan khusus dari Pemerintah Kabupaten Tangerang," tutupnya.