Papua Barat Kibarkan Bendera 77 Meter di Pesisir Pulau Fani Raja Ampat Pulau Terluar Indonesia
SORONG - Pemerintah dan masyarakat membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 77 meter dan menancapkan bendera sebanyak 77 buah di pesisir Pulau Fani Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Pembentangan dan penancapan bendera di pulau terluar Indonesia wilayah Papua Barat perbatasan dengan Negara Palau tersebut, dipimpin langsung Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw didampingi Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Irvansyah, Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema Kapolda Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga.
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengatakan pembentangan dan penancapan bendera Merah Putih tersebut dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia tahun 2022.
Dia mengatakan pulau Fani adalah pulau terluar perbatasan Indonesia dengan Negara Palau. Dahulu pulau tersebut dikuasai oleh nelayan-nelayan dari Negara Palau namun karena perjuangan para pendahulu sehingga menjadi bagian dari kedaulatan NKRI.
Karena itu, kata dia, kegiatan pembentangan dan penancapan bendera Merah Putih tersebut menunjukkan simbol negara bahwa negara hadir dengan kekuatan untuk menjaga kedaulatan pulau tersebut.
Menurutnya, kegiatan tersebut juga untuk menunjukkan rasa hormat kepada para pendahulu yang telah berjuang dengan darah dan air mata untuk mendapatkan kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.
Melalui kegiatan ini kita harus berjanji dalam hati untuk tetap menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di pulau terluar wilayah Papua Barat.
Baca juga:
- Makin Banyak Polisi yang ‘Ditahan’ di Ruang Khusus, Kabareskrim Pernah Janji Bakal Pidanakan yang Halangi Penyidikan Pembunuhan Brigadir J
- Pak Kapolri, Kalau Tak ada Baku Tembak dan Pelecehan, Mengapa Brigadir J Harus Tewas?
- Sah! Gerindra Resmi Koalisi dengan PKB untuk Pilpres 2024
- Masih Punya Buronan yang Belum Tertangkap, KPK: Kami Tidak Diam
Sebagai anak bangsa di wilayah Papua Barat, Waterpauw menyebut hanya satu tugas semua pihak yakni mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dengan karya-karya yang nyata.
"Tidak perlu lagi berjuang dengan menyiapkan kekuatan dan sebagainya tetapi tugas kita hanya satu mengisi kemerdekaan yang sudah diraih dengan darah, keringat dan semua pengorbanan para pendahulu kita," ujarnya.
Waterpauw mencontohkan dirinya bisa berdiri berbicara sebagai pemimpin di bangsa Indonesia karena perjuangan para pendahulu bangsa ini.