Laporan Terbaru: Efektivitas Vaksin COVID-19 Moderna Capai 94,5 Persen

JAKARTA - Perusahaan Moderna menyatakan vaksin percobaan miliknya 94,5 persen efektif melawan COVID-19. Hal tersebut disampaikan lewat rilis pada Senin, 16 November. Moderna menjadi vaksin kedua di Amerika Serikat (AS) yang memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.

"Ini jelas merupakan hasil yang sangat menarik," kata Dr. Anthony Fauci, dokter penyakit menular terkemuka di AS. 

Mengutip CNN, Selasa, 17 November, Moderna mendengar hasilnya melalui telepon pada Minggu 15 November sore dengan anggota Dewan Keamanan dan Pemantauan Data, sebuah panel independen yang menganalisis data uji klinis Moderna.

"Saat itu adalah salah satu momen terbesar dalam hidup dan karier saya. Sungguh luar biasa dapat mengembangkan vaksin ini dan melihat kemampuan mencegah penyakit simptomatik dengan kemanjuran yang tinggi," kata Dr. Tal Zacks, kepala medis Moderna, 

Vaksinasi bisa dimulai pada paruh kedua Desember, kata Fauci. Vaksinasi diharapkan dimulai dengan kelompok berisiko tinggi dan akan tersedia untuk seluruh populasi pada musim semi mendatang. Sebelumnya pada minggu lalu, Pfizer mengumumkan bahwa data awal menunjukkan vaksinnya lebih dari 90% efektif melawan COVID-19.

Dalam uji coba Moderna, 15.000 peserta studi diberi plasebo, yang merupakan suntikan yang tidak berpengaruh. Selama beberapa bulan, 90 dari mereka mengembangkan COVID-19, dengan 11 mengembangkan penyakit yang parah. Setelah itu, 15.000 peserta lainnya diberi vaksin, dan hanya lima dari mereka yang mengembangkan COVID-19. Tak satu pun dari lima orang itu sakit parah.

Pihak Moderna mengatakan vaksinnya tidak memiliki efek samping yang serius. Sebagian kecil yang menerimanya mengalami gejala seperti badan pegal dan sakit kepala. Moderna berencana untuk mendaftar ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk otorisasi vaksinnya segera setelah mengumpulkan lebih banyak data keamanan akhir bulan ini.

Fauci mengatakan dia memperkirakan vaksinasi COVID-19 pertama akan dimulai "menjelang akhir Desember, bukan awal Desember." Awalnya, tidak akan ada cukup vaksin untuk semua orang. Kelompok dengan prioritas tertinggi, yang meliputi petugas kesehatan, lansia, dan orang dengan kondisi medis yang mendasarinya, akan mendapatkan vaksin terlebih dahulu.

"Saya pikir semua orang akan mulai divaksinasi menjelang akhir April," kata Fauci. "Dan itu akan berlangsung hingga Mei, Juni, Juli. Butuh beberapa bulan untuk melakukannya."

Meskipun kedua vaksin tersebut tampaknya memiliki profil keamanan dan kemanjuran yang sangat mirip, vaksin Moderna memiliki keunggulan praktis yang signifikan dibandingkan Pfizer. Vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu minus 75 derajat Celsius. Tidak ada vaksin di AS yang perlu disimpan sedingin itu dan kantor dokter serta apotek tidak memiliki lemari es sedingin itu.

Sementara vaksin Moderna dapat disimpan pada suhu minus 20 derajat Celsius. Vaksin lain, seperti yang melawan cacar air, perlu disimpan pada suhu tersebut. Hal itu berarti vaksin Moderna dapat disimpan di lemari es yang tersedia di sebagian besar kantor dokter dan apotek. Keuntungan lain dari vaksin Moderna adalah dapat disimpan selama 30 hari di lemari es. Sementara Vaksin Pfizer hanya dapat bertahan lima hari di lemari es.