Kembangkan Rebana Metropolitan, Ridwan Kamil Tak Ingin Warganya Hanya Jadi Office Boy atau Satpam
JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau biasa disapa dengan Kang Emil mengajak investor asing untuk bisa mengembangkan 13 kota baru di kawasan Cirebon, Patimban, dan Majalengka (Rebana). Tujuannya untuk memajukan provinsi Jawa Barat.
Rebana Metropolitan merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jawa Barat yang meliputi tujuh daerah, yaitu Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.
Ridwan Kamil mengatakan, Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi masa depan di Jawa Barat. Di antaranya melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.
"Dengan Rebana, kita akan melihat 13 kota futuristik. Rebana is the future of West Java. Kawasan Rebana pun menjadi salah satu dari tujuh ekonomi baru di Jabar. Ekonomi baru Jabar diharapkan menjadi solusi dari dinamika dan masalah pembangunan di provinsi seluas 35 ribu kilometer persegi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa ini," tuturnya, dalam acara West Java Investment Summit (WISJ), Senin, 16 November.
Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan, dengan Rebana Metropolitan diharapkan dapat memberikan ekonomi yang berkeadilan sosial bagi seluruh warga di kawasan tersebut. Karena itu, dalam proses pembangunan masyarakat lokal harus dilibatkan.
"Saya tidak mau Rebana berkembang 10 hingga 30 tahun, tapi masyarakat lokalnya hanya jadi penonton, batunya datang dari pulau lain, suplai makannya bukan dari lokal. Warganya cuma jadi satpam, warganya cuma jadi office boy, enggak mau. Oleh karena itu semua harus hadir," katanya.
Tak hanya itu, Ridwan Kamil mengatakan, kepala daerah baik bupati maupun wali kota harus turut serta menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap bersaing.
Ia menambahkan, Rebana Metropolitan akan menjadi fokus pemasaran dalam gelaran WJIS 2020 dengan keunggulan infrastruktur, ekosistem investasi, upah minimum, insentif perpajakan bagi investor, serta kemudahan perizinan.
Baca juga:
Adapun saat ini, dukungan infrastruktur yang sudah ada di kawasan Rebana Metropolitan antara lain jalan nasional, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Palimanan-Kanci (Palikanci), rel Cikampek-Cirebon, Pelabuhan Balongan, Cirebon, dan Patimban (Tahap I), BIJB Kertajati, serta terminal Subang, Indramayu, dan Cirebon. Kebutuhan energi juga tersedia, antara lain lewat dam di Cipancuh, Jatigede, dan Setupatok, kilang minyak Balongan, geothermal di Ciremai, hydro power Jatigede, hingga PLTU di Indramayu.
Untuk mendukung pengembangan Rebana Metropolitan ini, berbagai proyek infrastruktur pun tengah dan direncanakan dibangun, antara lain Pelabuhan Patimban Tahap II, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), tol akses Patimban, tol Kertajati, reaktivasi rel Rancaekek-Kertajati, LRT Cirebon Raya-Kertajati, hingga SPAM Jatigede dan TPPAS Cirebon Raya.
Sekadar informasi, penduduk di kawasan Rebana Metropolitan berjumlah 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar per 2019.
Sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kab. Subang dan Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kab. Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.