Pengelola Hypermart Milik Konglomerat Mochtar Riady Masih Rugi Rp158,6 Miliar meski Raup Penjualan Rp3,71 Triliun, Kenapa?
JAKARTA - Pengelola jaringan Hypermart dari Lippo Group milik konglomerat Mochtar Riady, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) membukukan kenaikan penjualan sepanjang semester I 2022. Namun kenaikan tersebut tidak berdampak pada posisi rugi yang masih diderita perseroan di enam bulan pertama tahun ini.
Dalam laporan keuangan MPPA, dikutip Jumat 5 Agustus, rugi bersih MPPA mencapai Rp158,60 miliar di semester I 2022, Ini 73,33 persen lebih besar daripada kerugian semester I 2021 senilai Rp91,50 miliar.
Kerugian tersebut dicatatkan Matahari Putra Prima meski penjualan bersih mengalami kenaikan sehingga menjadi Rp3,71 triliun, 4,80 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,54 triliun.
Penjualan MPPA terutama ditopang oleh segmen eceran atau ritel Hypermart yang berkontribusi sebesar Rp3,47 trilliun, naik 6,69 persen dibandingkan dengan Rp3,25 triliun pada semester I 2021. Sementara itu, penjualan grosir atau wholesale justru turun 16,12 persen secara tahunan menjadi Rp245,96 miliar dari Rp293,27 miliar.
Kenaikan penjualan diikuti dengan naiknya beban pokok penjualan pada semester I 2022. MPPA melaporkan pengeluaran untuk beban pokok penjualan selama Januari-Juni 2022 mencapai Rp3,04 triliun, naik 4,28 persen yoy dari sebelumnya Rp2,91 triliun.
Membengkaknya beban pokok penjualan disebabkan oleh meningkatnya pembelian untuk persediaan pada semester I 2021. Sampai akhir Juni 2022, total aset MPPA menurun 15,29 persen menjadi Rp3,93 triliun dibandingkan dengan posisi pada 31 Desember 2021 sebesar Rp4,65 triliun.
Baca juga:
- Pangsa Pasar Hypermart Milik Konglomerat Mochtar Riady Meningkat Jadi 27,6 Persen di Kuartal III 2021
- Alfamart, Indomaret, Golden Market, Pertokoan Roxy, dan Hypermart di Jember Sudah Terapkan Minyak Goreng Rp14.000
- 9 Bekas Lahan Giant Supermarket Punya HERO Bakal Dijadikan Perusahaan Konglomerat Mochtar Riady sebagai Hypermart
Penurunan aset terutama disebabkan oleh berkurangnya kas dan setara kas sebesar Rp547,98 miliar sehingga menjadi Rp204,60 miliar per 30 Juni 2022. Selain itu, total liabilitas turun 13,59 persen menjadi Rp3,51 triliun dari posisi akhir 2021 yang sebesar Rp4,06 triliun.
Penurunan liabilitas terutama disebabkan oleh berkurangnya utang jangka pendek sebesar Rp305 miliar sehingga menjadi Rp245 miliar per 30 Juni 2022.
Sampai akhir pertama 2022, Matahari Putra Prima mengoperasikan toko Hypermart, Foodmart, Hyfresh dan Boston Health & Beauty masing-masing di 199 lokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Jumlah lokasi ini berkurang dibandingkan dengan 31 Desember 2021 saat MPPA mengoperasikan Hypermart, Foodmart, Smart Club, Hyfresh dan Boston Health & Beauty di 200 lokasi.