Pemerintah Beri Insentif dan Subsidi bagi Masyarakat yang Beralih ke Kendaraan Listrik
JAKARTA - Pemerintah akan memberikan beragam insentif dan juga subsidi bagi masyarakat yang beralih ke kendaraan listrik.
Ketua Umum Periklindo Moeldoko menjelaskan, ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 merupakan wadah literasi sekaligus showcase kepada masyarakat terkait kendaraan listrik.
Melalui pameran ini, Moeldoko berharap masyarakat tak lagi ragu untuk beralih ke kendaraan listrik.
Ia menilai, saat ini pasar kendaraan listrik makin tumbuh.
Jika sebelumnya, pengembangan kendaraan listrik saling menunggu dengan kesiapan infrastruktur saat ini tidak lagi menjadi isu.
Moeldoko pun menilai, kerja sama antara PLN dan pihak swasta dalam pengembangan infrastruktur kendaraan listrik menjadi solusi dari kegamangan tersebut.
"Masyarakat saat ini tak perlu lagi ragu ketika ingin beralih ke kendaraan listrik. Yang tadinya bertanya-tanya soal mobil listrik, pameran ini memberikan jawaban untuk tak ragu lagi beralih ke mobil listrik," ujar Moeldoko dalam keterangannya kepada media, Selasa, 2 Agustus.
Ia menjelaskan, dengan beralih ke kendaraan sepeda motor listrik, maka masyarakat turut berkontribusi Rp3,7 juta subsidi per tahun ke pemerintah.
Sementara jika menggunakan mobil listrik kontribusi sebesar Rp19,2 juta subsidi per tahun.
"Jika agregat subsidi itu dikumpulkan untuk membangun SDM Indonesia, maka tidak lama lagi Indonesia akan menjadi negara yang hebat di masa depan," ujar Moeldoko.
Pemerintah memberikan instrumen yang kuat untuk mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik dengan diterbitkan Perpres 55 Tahun 2019.
PLN juga membuka peluang bekerja sama dengan seluruh pengusaha untuk menyediakan charging station.
Ia menegaskan, para pengusaha juga akan diberikan insentif untuk pengembangan mobil listrik.
"Tidak usah khawatir. Kami pemerintah akan terus mendorong perbankan nasional bisa mendukung transisi energi dan beralih ke kendaraan listrik," tegas Moeldoko.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN akan terus mendukung segala pihak untuk mendorong masifnya kendaraan listrik di Indonesia.
Darmawan menilai, untuk bisa mencapai target carbon neutral di 2060 salah satunya adalah beralih dari kendaraan berbasis fosil menjadi berbasis listrik yang efisien dan ramah lingkungan.
"PLN tentu tidak bisa sendiri dalam upaya pengurangan emisi karbon. Bahkan dalam mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik perlu adanya gotong royong, sinergi dan juga kolaborasi semua pihak," ujar Darmawan.
PLN berkomitmen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang bisa dinikmati seluruh elemen masyarakat.
Dalam program transisi energi ini PLN memastikan cadangan daya yang dimiliki saat ini mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
PLN juga telah membangun 139 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia.
"PLN juga terus melakukan transformasi dari sisi kemudahan pelanggan dalam mengakses kendaraan listrik melalui SuperApps PLN Mobile. Kami juga akan terus meningkatkan keandalan listrik dan penguatan infrastruktur kendaraan listrik," tutur Darmawan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi mengapresiasi upaya Periklindo dan PLN dalam PEVS 2022.
Ia menyatakan bahwa pihaknya telah melihat adanya minat masyarakat di Indonesia untuk beralih ke kendaraan listrik.
"Dalam dua-tiga minggu ini kami melihat perkembangan yang pesat untuk kendaraan listrik. Kami mencatat ada lebih dari 19 ribu untuk motor listrik dan 2 ribu mobil listrik," ucap Budi.
Budi menekankan, pihaknya berkomitmen memberikan kemudahan-kemudahan dalam aspek manufacturing kendaraan listrik di Indonesia.
Seperti membangun infrastruktur penunjang produksi berupa fasilitas uji tipe kendaraan listrik dan bengkel konversi sepeda motor listrik.
Baca juga:
Selain itu, juga mengembangkan bengkel konversi motor listrik, saat ini telah ada 7 bengkel konversi motor listrik.
"Kami akan terus mendorong industri ini lebih besar lagi. Kemarin ada bantuan dari Bank Dunia sejumlah Rp 3,2 triliun. Itu akan kami pergunakan untuk memproduksi 1.000 lebih bus listrik untuk angkutan perkotaan," tutup Budi.