Produk Alkohol Masih Mendominasi, Produsen Bir Bintang Raup Penjualan Rp1,33 Triliun dengan Laba Bersih Rp394,26 Miliar pada Semester I-2022
JAKARTA - Produsen bir Bintang PT Multi Bintang Indonesia Tbk punya kinerja keuangan yang cemerlang dalam enam bulan tahun ini. Penjualan bertumbuh, laba bersihnya juga ikut naik.
Seperti tertuang dalam laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2022, yang dirilis Kamis 28 Juli. Pada periode ini, penjualan bersih Multi Bintang mencapai Rp1,33 triliun.
Catatan itu naik 16,67 persen dari periode sama tahun lalu Rp1,14 triliun.
Secara rinci, penjualan produk alkohol perseroan masih mendominasi. Nilainya Rp1,13 triliun.
Sementara, penjualan non alkohol hanya mencapai Rp193,81 miliar. Meski begitu, produk non alkohol Multi Bintang ini tumbuh lebih tinggi atau naik 22,49 persen dari periode sama tahun lalu Rp158,23 miliar.
Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, laba bersih perusahaan yang menjual merek bir Heineken dan minuman bersoda Green Sand ini, ikut terkerek. Pada periode ini, nilainya mencapai Rp394,26 miliar atau melesat 39,99 persen dari Rp281,62 miliar pada enam bulan tahun lalu.
Baca juga:
- Tunjuk Bos Baru, Produsen Rokok Bentoel Internasional Investama Tetap Lanjutkan Rencana 'Hengkang' dari Bursa Efek alias Go Private
- Catat Laba Rp1,7 Triliun, Pengembang Properti Milik Mendiang Konglomerat Ciputra Bakal Bagikan Dividen Rp260 Miliar
- Cabut Gugatan Kepada Menteri Investasi/Kepala BKPM, Lima Anak Usaha Bayan Resources Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Lanjutkan Perizinan Operasional
Selain berkat penjualan yang bertumbuh, laba bersih perseroan juga didukung oleh turunnya beban pokok penjualan yang menjadi Rp533,69 miliar dari sebelumnya Rp543,22 miliar.
Begitu juga dengan beban keuangan yang turun dari Rp11,45 miliar menjadi hanya Rp9,58 miliar.
Sebagai tambahan informasi, hingga 30 Juni 2022, total aset Multi Bintang mencapai Rp2,82 triliun atau turun dari Rp2,92 triliun per akhir 2021. Di sisi lain, ekuitasnya juga turun dari Rp1,09 triliun per akhir 2021 menjadi Rp632,85 miliar.