Kasus Difabel Dilarang Naik KRL Solo-Yogya, Gibran Bakal Turun Tangan: Teman-teman Disabilitas Harus Diprioritaskan, Bukan Disingkirkan

JAKARTA - Seorang difabel ditolak naik KRL tujuan Yogyakarta di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku kecewa.

Gibran mengatakan Kota Solo saat ini sedang bersolek menjadi tuan rumah ASEAN Para Games XI 2022. Harusnya kejadian yang menimpa difabel ketika ingin mengakses transportasi umum di Solo itu tidak terjadi.

"Harusnya engga apa-apa. Naik bus BST aja engga apa-apa," kata Gibran, dikutip dari akun YouTube Berita Surakarta, Rabu 27 Juli.

Gibran pun mempertanyakan regulasi KAI Commuter dalam mengoperasikan KRL rute Solo-Yogyakarta, termasuk pelayanannya kepada publik. Apalagi kejadian ini menjelang Solo yang menjadi rumah pesta olahraga difabel Asia Tenggara.

"Kita kan tuan rumah, tapi malah kayak gitu. Nanti kita komunikasikan [ke pihak KAI Commuter]," ujar Gibran.

Dia menyebutkan beragam upaya telah dilakukan Pemerintah Daerah Kota Solo untuk mendorong seluruh pelayanan publik ramah disabilitas. Upaya itu, kata dia, tidak bisa dilakukan setengah-setengah tetapi harus secara total.

"Seperti kemarin, kita kan satu harian menjemput kontingen-kontingen atlet kita. Kita sediakan mobil baru, bus-bus, semuanya kan untuk memfasilitasi teman-teman difabel. Jadi kita harus totalitas, dari fasilitas, penjemputan di airport, transportasi ke hotel, di dalam hotelnya, nanti transportasi ke venue," tutur Gibran.

Putra Presiden Joko Widodo itu mengingatkan Solo yang dipimpinnya harus menjadi kota yang ramah terhadap wisatawan sekaligus difabel. Ke depannya, Gibran mengaku akan melakukan pembenahan berkaca kepada permasalahan yang dialami disabilitas di Stasiun Solo Balapan itu.

"Teman-teman dengan disabilitas harus diprioritaskan, bukan yang disingkirkan-singkirkan seperti itu," imbuhnya.

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan situasi saat seorang disabilitas mendapat penolakan mengakses KRL rute Solo-Yogyakarta di Stasiun Solo Balapan. Pihak stasiun menolak lantaran transportasi penunjang disabilitas itu terlalu panjang.

"Saya Ilham dari Stasiun Balapan Solo ditolak untuk naik KRL dari Solo ke Yogya dengan alasan kendaraan yang saya pakai sebagai alat transportasi penunjang keterbatasan saya ditolak," ujar sang disabilitas dalam video viral tersebut.