Kawasan Kumuh di Mataram NTB Berkurang Drastis, Dulu 300 Hektare Sekarang Tinggal 99,8
MATARAM - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat kawasan kumuh di Mataram tersisa sekitar 99,8 hektare dan tersebar pada beberapa titik di kelurahan.
"Setiap tahun kawasan kumuh di Mataram terus berkurang, dari sekitar 300 hektare pada tahun 2016," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram Nazaruddin M Fikri di Mataram, Antara, Kamis, 21 Juli.
Sisa kawasan kumuh di Mataram 99,8 hektare antara lain di wilayah Karang Tapen, Kamasan, dan bagian selatan Kali Jangkuk di Kelurahan Dasan Agung.
Dari beberapa titik kawasan kumuh yang menjadi prioritas tahun ini adalah penataan kawasan di pinggir Kali Jangkuk bagian selatan di Kelurahan Dasan Agung.
"Kawasan itu menjadi prioritas karena dengan satu program, bisa memberikan dampak atau manfaat banyak bagi warga sekitar," katanya.
Penataan yang akan dilakukan antara lain, pembukaan akses jalan seperti bagian utara Kali Jangkuk di Kelurahan Pejeruk Ampenan yang akan menghubungkan Jembatan Dasan Agung dengan Jembatan Ampenan dengan panjang sekitar 1,94 kilometer dan lebar delapan meter.
Dengan pembukaan akses jalan itu, sekaligus berdampak untuk perbaikan saluran, rumah kumuh, penataan sungai, mengubah kebiasaan masyarakat agar tidak lagi membuang sampah dan buang air besar (BAB) di sungai, serta menjadikan kawasan yang bersih, aman, dan ramah bencana.
Artinya, katanya, masyarakat yang sekarang rumahnya membelakangi sungai bisa menghadap sungai sehingga kebersihan terjaga.
"Sedangkan ramah bencana, dengan adanya akses jalan fasilitas kendaraan roda empat untuk mobil pemadam kebakaran, ambulans, mobil kebersihan dan lainnya bisa melintas," katanya.
Menurutnya, dengan akan dilakukan penataan kawasan pinggir Kali Jangkuk tersebut, akan berdampak juga pada pengurangan kawasan kumuh di Kota Mataram yang saat ini tersisa 99,8 hektare.
Baca juga:
- Tak Setuju Sikap Anies, Gerindra Duga Banding Soal Kali Mampang Cuma karena Gengsi
- Buntut Pernyataan Politikus NasDem soal Kedudukan DPR Setara Presiden, Pakar Hukum: Pintu Masuk Diskusi UU Kepresidenan
- Denny Indrayana Bakal Gugat Lagi Kekalahan di Pilgub Kalsel ke MK, Dulu PSU Pilkada Banjarmasin Digugat juga Tapi Kalah
- Di Sidang Tipikor, Mujeri Mengaku Istrinya yang Juga Bupati Koltim Nonaktif Andi Merya Bertemu Eks Dirjen Kemendagri
"Kalau pembukaan akses jalan di Kali Jangkuk bagian selatan bisa terealisasi, kita bisa kurangi kawasan kumuh hampir satu hektare. Belum lagi di Kamasan dan Pengempel yang saat ini juga sedang dilakukan penataan kawasan kumuh sekitar 5-6 hektare," katanya.