Klaim Bantu Masyarakat Dalam Hal Pendidikan, Jemaah Khilafatul Muslimin Sebut Kelompoknya Bukan Bagian dari Terorisme
JAKARTA – Aksi syiar Khilafatul Muslimin yang dilakukan dengan cara konvoi motor di wilayah Cawang, Jakarta Timur, pada Mei 2022 lalu, Jemaah Khilafatul Muslimin mengklaim kelompoknya tak terkait terorisme.
Staf Daulah Islamiyah wilayah Jawa, Ahmad Jamaludin, menyatakan bahwa kelompok Khilafatul Muslimin tidak berkaitan dengan aksi terorisme. Dia juga menegaskan, Khilafatul Muslimin bukan bagian dari embrio terorisme.
"Kita sama sekali tidak ada berkaitan dengan ajaran, atau pemahaman dengan terorisme, selain itu, kita juga bukan bagian dari embrio terorisme," kata Ahmad kepada wartawan di Jakarta Timur, Selasa, 19 Juli.
Ahmad menjelaskan, visi misi dan tujuan kelompoknya juga tak berbenturan dengan kebijakan yang terdapat di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lanjut kata Ahmad, justru dengan adanya kelompok tersebut bisa turut membantu mensejahterakan hidup masyarakat terutama dalam ranah pendidikan.
Baca juga:
- Wanita Asal Lampung yang Tewas di Kamar Kosan Diduga Selingkuh, Kekasihnya Marah Hingga Mencekik Korban Sampai Tewas
- Saksi Kecelakaan Truk Pertamina Sebut Sopir Kaget Ada Lampu Merah Baru
- Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur Ditangani Satlantas Polres Bekasi Kota, Polisi: Anggota Masih Cek Lokasi Kejadian
- Saksi Kecelakaan Truk Pertamina Sebut Sopir Kaget Ada Lampu Merah Baru
"Kami jemaah Khilafatul Muslimin tidak anti Pancasila, tidak anti NKRI, tidak anti kebhinekaan. Pancasila sebagai ideologi negara, dan kami menerima sebagai dasar bernegara," ujarnya.
Ahmad mengimbau agar khalayak jangan takut dan khawatir terhadap agenda yang digelar kelompoknya. Sebab, aktivitas yang selama ini mereka lakukan masih dirasa didalam koridor kebijakan yang berlaku di NKRI hingga saat ini.
"Kami jamaah Khilafatul Muslimin bukan musuh Pancasila, dan tidak akan membenci Pancasila," katanya.