Negara Uni Eropa Ini Paling Rakus Lahap Batu Bara RI, Imbas Perang Rusia?

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa aktivitas perdagangan batu bara ke luar negeri masih terus menunjukan pertumbuhan, utamanya yang bertujuan ke kawasan Eropa.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan ekspor batu bara RI ke Benua Biru pada kuartal I 2022 adalah senilai 78,4 juta dolar AS. Angka itu kemudian melesat menjadi 191,2 juta dolar pada kuartal II 2022.

“Ekspor batu bara Indonesia ke Eropa terus naik sejak 2020 hingga kuartal II 2022,” ujarnya dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 15 Juli.

Margo menjelaskan, hingga paruh pertamai serapan batu bara Indonesia paling banyak dibeli oleh Italia. Negara Uni Eropa itu tercatat memborong lebih dari setengah total ekspor, yakni sebesar 111,7 juta dolar AS.

Diikuti kemudian oleh Belanda senilai 79,2 juta dolar AS, Polandia sebesar 43,2 juta dolar AS, dan Swiss sebesar 15,5 juta dolar AS.

“Batu bara menjadi bagian penting dalam ekspor Indonesia,” tutur Margo.

Sebagai informasi, beberapa negara Eropa mulai mengaktifkan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai upaya mengatasi krisis energi akibat dihentikannya pengiriman gas oleh Rusia imbas dari perang di Kawasan.

Lebih lanjut, total ekspor RI pada sepanjang semester I 2022 dilaporkan sebesar 141,07 miliar dolar AS. Torehan ini naik 37,11 persen dibanding periode yang sama 2021.

Sementara untuk impor, disebutkan mencatatkan angka 116,1 miliar dolar AS hingga 30 Juni yang lalu. Bukuan ini menjadikan neraca perdagangan Indonesia berada dalam posisi surplus 24,8 miliar dolar AS di akhir semester pertama tahun ini.