Sri Mulyani Blak-blakan, 65 Persen Kehidupan Penduduk RI dalam Ancaman Perubahan Iklim

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bahwa isu perubahan iklim menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam menyusun rencana pembangunan jangka panjang. Menurut dia, perubahan iklim memiliki konsekuensi yang cukup besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat.

Salah satu hal yang dijelaskan Menkeu adalah bagaimana dampak climate change yang sudah terjadi di Indonesia.

“Isu perubahan iklim merupakan permasalahan dunia dan menjadi perhatian Indonesia. Emisi gas buang Indonesia naik 4,3 persen setiap sejak 2010. Kondisi tersebut membawa dampak besar bagi pemanasan yang naik 0,03 persen derajat,” ujarnya ketika berbicara dalam dialog G20 bertajuk Sustainable Finance, Kamis, 14 Juli.

Menkeu menambahkan, situasi yang terjadi malahan sudah terasa hingga ke lapisan masyarakat bahwa yang apabila tidak dikelola maka berpotensi mengancam kehidupan banyak orang.

“Di sisi lain, 65 persen dari populasi penduduk Indonesia hidup di kawasan pesisir pantai. Kenaikan air laut akibat pemanasan terjadi 1 cm hingga 1,2 cm pertahun. Ini tentu saja akan berdampak kepada banyak orang yang tinggal di sana,” tuturnya.

Untuk itu, bendahara negara menyatakan pemerintah mempunyai concern yang kuat dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

“Kami memastikan bahwa komitmen untuk isu perubahan iklim menjadi sangat penting. Pemerintah juga berupaya menghasilkan kebijakan maupun instrumen peraturan yang dapat mendukung upaya tersebut,” tegasnya.

Sebagai informasi, Indonesia menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 29 persen dengan usaha sendiri, dan 41 persen dengan kerja sama internasional.

Melalui strategi tersebut, setidaknya dibutuhkan anggaran 365 miliar dolar AS untuk mencapai penurunan karbon 29 persen. Sementara untuk target 41 persen diyakini bakal menghabiskan dana tidak kurang dari 495 miliar dolar AS.