Dapat Penyertaan Modal Negara Rp1,2 Triliun, Pelindo Dukung Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah menetapkan alokasi penggunaan dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,2 triliun. Rencananya, perseroan akan mendukung pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), khususnya melalui pengerukan alur dan kolam pelabuhan.
Sekretariat Perusahaan Pelindo Ali Mulyono mengatakan, dukungan pemerintah dalam pengembangan BMTH itu akan memberikan dampak ekonomi bagi pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat secara langsung, mulai dari penerimaan pajak daerah, devisa dari wisatawan asing, hingga pertumbuhan UMKM di kawasan Bali dan sekitarnya.
"Dari awal pembangunan BMTH ini diniatkan untuk memberikan semacam dampak berantai guna mendukung pengembangan ekonomi wisata di kawasan Bali sehingga mampu meningkatkan pendapatan warga melalui pengembangan UMKM dan pemerintah," katanya dalam keterangan resmi dikutip Antara, Selasa 12 Juli.
Pihaknya tak hanya melakukan percepatan pembangunan di sisi darat, namun juga fokus pada pembangunan fasilitas di sisi laut, khususnya kolam dan alur kapal.
Pembangunan di sisi laut dinilai sangat krusial mengingat BMTH diproyeksikan mampu melayani kapal-kapal pesiar dengan panjang hingga 350 meter dan mengangkut penumpang hingga 6.000 orang, sehingga memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
"Pengerukan alur dan kolam di area BMTH akan terus kami kebut beriringan dengan pembangunan fasilitas di sisi darat. Nantinya alur dan kolam area BMTH akan merata hingga minus 12 Meter Low Water Spring (MLWS) dari sebelumnya minus 9 MLWS, sehingga harapannya mampu mengakomodir kunjungan cruise yang lebih besar," katanya.
Baca juga:
Progres pengerukan alur dan kolam BMTH tahap 2 pada paket A dan B tercatat mencapai 13,2 persen dan 30,8 persen. Pelabuhan Benoa sendiri memiliki posisi strategis dalam rute pelayaran cruise dan yacht di Indonesia atau disebut dengan konsep Butterfly Route.
Dalam pengembangannya Benoa Cruise Terminal di Pelabuhan Benoa sebagai bagian utama BMTH diproyeksikan akan menjadi tempat sandar kapal pesiar terbesar di Indonesia, bahkan di Asia.
Benoa Cruise Terminal juga diproyeksikan menjadi pusat pariwisata kemaritiman yang dilengkapi dengan marina yacht, yacht club, theme park, sport facility, serta dilengkapi dengan beragam fasilitas yang mendukung industri dan aktivitas perekonomian seperti LNG terminal, liquid cargo storage, wet berth, dry berth, Bali Fish Market, dan juga ritel UMKM.
Pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dengan konsep BMTH ditargetkan rampung pada pertengahan 2023.