Dalam Hubungan Percintaan, Terlalu Sering Berasumsi Bisa Menimbulkan 5 Risiko Ini
YOGYAKARTA – Asumsi seperti tebak berhadiah yang jauh dari fakta dan mendekatkan hubungan pada kerapuhan rasa percaya. Pasalnya, asumsi sering menyamar seperti fakta. Hal ini bisa merusak hubungan karena mempengaruhi sejumlah aspek dalam relasi Anda dan pasangan.
Mengutip laman blog konseling Harley Theraphy, Senin, 11 Juli, asumsi seringkali hadir tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, Anda berasumsi pasangan tidak cinta ketika tidak menghubungi Anda. Pada kenyataannya, pasangan Anda tidak menghubungi karena ada kondisi darurat yang perlu diselesaikan dengan segera. Sebagian besar, seseorang berasumsi mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Tetapi bagaimana mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain tanpa berinteraksi secara terbuka? Nah, ini kenapa asumsi berbahaya pada hubungan Anda.
1. Asumsi membuat pasangan tidak saling terbuka
Dengan ‘sok’ tahu dan mengira-ira tanpa mengkomunikasikan, dua orang yang berpasangan jadi tidak saling terbuka. Seseorang berhenti menerima orang lain dan mencoba terhubung berdasarkan asumsi sendiri. Jadi, alih-alih berasumsi, pasangan perlu saling terbuka dalam berkomunikasi.
2. Asumsi menciptakan ketegangan dan konflik
Asumsi seolah-olah mencari-cari kebenaran tetapi hanya dari satu pihak. Ketika pasangan Anda melakukan sesuatu, jangan berasumsi ya. Ini bisa membuatnya merasa dihakimi, terjebak, dan seolah-olah mereka tidak pernah diberi kesempatan untuk menjelaskan kebenaran yang sesungguhnya.
3. Asumsi memicu kesepian akut
Tidak semua orang buruk, artinya ada sisi baiknya. Jika Anda selalu membuat asumsi tentang orang lain, Anda bisa dianggap cukup defensif. Bahkan mungkin tanpa mau dianggap tidak baik. Efeknya, Anda akan merasa sangat kesepian.
4. Terlalu mengontrol situasi atau orang lain
Apabila tidak mengetahui betul bagaimana pikiran dan perasaan orang lain yang membuat Anda merasa tak berdaya, asumsi mungkin membantu Anda merasa memiliki kendali atas kursi kemudi. Asumsi juga bisa menjadi cara untuk menghindari rasa sakit emosional. Buruknya dari efek asumsi pada poin ini, Anda bisa menutup dari pengalaman baik untuk membangun hubungan yang sehat.
Baca juga:
5. Asumsi merupakan kebiasaan seseorang yang takut keintiman
Berbagi cerita dan saling memahami rahasia masing-masing merupakan hal intim yang umumnya dilakukan dalam hubungan sehat. Tetapi apabila seseorang lebih suka berasumsi, ini umumnya dilakukan karena takut dekat atau intim dengan pasangannya.
Itulah yang termasuk sebagai risiko dari sering berasumsi. Apakah Anda sering berasumsi tentang pasangan Anda? Cobalah untuk menghentikannya dan mencoba berkomunikasi secara terbuka. Ini akan membuat Anda lebih nyaman dan hubungan romantis jadi lebih hangat.