Pertamina Beri Penjelasan soal Keamanan Pakai Ponsel di SPBU
JAKARTA - Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution buka suara soal kekhawatiran publik tentang keamanan penggunaan ponsel di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Alfian mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir. Sebab, pihaknya sudah bekerja sama dengan ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Kami sudah kerja sama dengan ahli K3 dan sudah ada benchmark-nya. Sudah aman sebenarnya, apalagi yang kita lakukan hanya memperlihatkan QR code," ujar Alfian kepada wartawan, Senin, 11 Juli.
Untuk itu, lanjut Alfian, pihaknya akan mengganti beberapa poster di SPBU mengenai tanda larangan pengguaan ponsel di area SPBU.
"Seperti di Shell, yang kita larang adalah saat orang melakukan panggilan telepon," lanjut Alfian.
Hal yang sama juga diungkapkan Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading Irto Ginting.
Irto menegaskan, larangan menggunakan ponsel ditujukan pada komunikasi telepon dengan jarak kurang lebih 1,5 meter dari dispenser SPBU, atau saat pembongkaran mobil tangki BBM.
Baca juga:
- Bos Pertamina Sebut Pembatasan Pembelian BBM Subsidi Tunggu Finalisasi Revisi Perpres 191 Tahun 2014
- Pengamat Ekonomi dari UGM Sarankan BBM Jenis Pertalite Hanya Digunakan untuk Sepeda Motor dan Angkutan Umum
- Ingat! BBM Subsidi untuk Masyarakat Tak Mampu, Staf Khusus Wakil Presiden: Orang Kaya Harusnya Malu
Lebih jauh, Irto menambahkan, untuk kemudahan dan mengantisipasi kendala di lapangan, selain diakses dengan aplikasi MyPertamina, QR Code yang diterima juga bisa dibawa fisiknya ke SPBU ketika ingin mengisi BBM Pertalite dan Solar.
QR Code tersebut kemudian akan dicocokkan datanya oleh operator SPBU.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, tahapannya sangat mudah, yang penting memastikan sudah daftar dan memastikan datanya sudah terkonfirmasi. Jika sudah menerima QR Code, maka transaksi akan berjalan seperti biasa,” imbuhnya.