Ada Perbedaan Penetapan Iduladha, Begini Respons PHBI
LUBUKBASUNG - Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Edi Busti mengajak masyarakat untuk menghargai perbedaan dalam penetapan Idul Adha 1443 H karena perbedaan tersebut pernah terjadi dan tidak menjadi perpecahan dalam kerukunan beragama.
"Kami yakin masyarakat di Agam dapat memahami dan sama-sama menghargai," katanya usai menunaikan Shalat Idul Adha di Lubukbasung, Sabtu 9 Juli.
Ia mengatakan, pelaksanaan Shalat Idul Adha pada Sabtu (9/7) itu berdasarkan hasil rapat PHBI Agam yang dilaksanakan pada Kamis (7/7).
Dari hasil rapat itu, diputuskan bahwa pelaksanaan Shalat Idul Adha dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah dan bertepatan pada Sabtu (9/7).
"Pelaksanaan ini juga sama di Arab Saudi dengan menetapkan 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Sabu (9/7) dan jamaah haji sudah melakukan wukuf di Padang Arafah, Jumat 8 Juli," katanya yang juga Sekda Agam.
Ia menambahkan, dalam penentuan jatuhnya Idul Adha dengan menentukan awal Dzulhijjah. Secara umum, penentuan awal bulan dengan dua cara yakni, rukuatul hilal dan hisab.
Kedua cara itu dipergunakan di Indonesia. Untuk itu, Pemkab Agam memandang pendekatan hisab dijadikan rujukan dalam penentuan awal Dzulhijjah pada 1443 Hijriah.
"Maka 1 Dzulhijjah 1443 Hijriah jatuh pada Kamis 30 Juni," katanya.
Sementara Khatib Shalat Idul Adha, Bisman menambahkan 10 Dzulhijjah hari Sabtu 9 Juli dan Minggu 10 Juli tidak masalah, namun jangan jadikan perbedaan itu saling menjauh, bermusuhan dan lainnya.
"Jangan jadikan perbedaan itu saling menjauh, bermusuhan dan lainnya," katanya.
BACA JUGA:
Pada Dzulhijjah itu ada dua hari besar umat Islam berupa ibadah haji dan kurban. Dua hari besar itu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan saling berbagi kepada manusia.
Daging ternak yang dipotong itu tidak saja dibagikan ke fakir miskin, bahkan juga dibagikan kepada non-Muslim.
Bupati Agam, Andri Warman menambahkan pada Idul Adha tahun ini sebanyak 5.445 ekor ternak dipotong dengan rincian sapi 5.349 ekor dan kambing 96 ekor.
Sejalan dengan pelaksanaan ibadah kurban, tahun ini 169 orang jemaah haji Agam juga melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.
"Semoga jemaah haji semuanya diberikan kesehatan selama di tamah suci dan kembali ke tanah air dengan membawa haji yang mabrur," katanya.