Jasad Bocah 15 Tahun yang Tenggelam di Kalimalang Ditemukan di Pintu Air, 1 Kilometer dari Lokasi Korban Terjatuh

JAKARTA - HM, remaja 15 tahun yang hilang tenggelam di aliran Sungai Kalimalang akhirnya berhasil ditemukan petugas SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia di pintu air Kalimalang, pada Kamis, 7 Juli, pukul 21.00 WIB.

Tubuh korban ditemukan sejauh 1 kilometer dari titik tempat korban tercebur dan tenggelam di Sungai Kalimalang. Setelah dievakuasi, jasad korban dibawa ke rumah duka ya berada di Jalan Prumpung Sawah, RT 08/04, Cipinang Besar Utara, Jatinegara.

Proses pencarian korban AM dimulai sejak Kamis sekitar pukul 13.25 WIB oleh petugas SAR dengan dua perahu karet. Petugas menyusuri Sungai Kalimalang disekitar titik korban tercebur dan tenggelam.

Pencarian dibagi menjadi tiga titik. Di titik pertama, pencarian dilakukan menyisir di sekitar titik korban jatuh, titik kedua di pertengahan antara lokasi korban jatuh dengan pintu air dan titik ketiga pemantauan di pintu air.

"Ditemukan oleh tim SAR gabungan di pintu air Kalimalang, jaraknya 1 kilometer dari lokasi korban jatuh. Ditemukan pukul 21.00 WIB malam," kata Kasi OPS Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman kepada wartawan, Jumat, 8 Juli.

Sebelumnya diberitakan, HM (15), remaja disabilitas yang hilang tenggelam di aliran Sungai Kalimalang, Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat, Kalimalang, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, ternyata berada di lokasi bantaran Sungai Kalimalang bersama ayahnya bernama Superkir (49).

Pada Kamis, 7 Juli sekitar pukul 11.00 WIB, HM menemani sang ayah yang tengah mencuci motor matic di bantaran Sungai Kalimalang. Siang itu, Superkir bersama putranya mendatangi lokasi kejadian perkara dari rumahnya di kawasan Prumpung Sawah.

Superkir pun memparkirkan motornya di sisi Sungai Kalimalang. Superkir sudah membawa sebuah ember untuk mengambil air dari aliran Sungai Kalimalang guna membersihkan motor miliknya.

Kemudian setelah memparkirkan motor, Superkir mengambil air dari aliran Sungai menggunakan ember dengan pengait tali yang dibawanya.

Sementara HM duduk di atas tanggul Sungai Ciliwung. Sedangkan Superkir, ayahnya, tengah mencuci motor dengan menyiram air.

"Saya lagi cuci motor, itu anak lagi duduk. Mungkin dia ngejengkang, dia teriak. Saya langsung nibla. Saya pelintir kaosnya tuh, bukannya kepinggir malah ke tengah dia (anaknya yang berinisial HM)," kata Superkir, ayah korban HM kepada VOI, di lokasi kejadian, Jalan Inspeksi Saluran Tarum Barat, Kalimalang, Jakarta Timur, Kamis, 7 Juli.

Upaya Superkir dalam menyelamatkan anaknya pun berujung sia-sia. Tubuh HM, dikatakannya, terus tergerus derasnya aliran Sungai Kalimalang hingga menyeretnya ke bagian tengah.