Anies Inisiasi Pembangunan Terowongan Pejalan Kaki Stasiun MRT Dukuh Atas BNI-Gedung Thamrin Nine, Biayanya Rp150 Miliar

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginisiasi pembangunan fasilitas interkoneksi bawah tanah atau terowongan pejalan kaki di jalur MRT menuju perkantoran. Lokasi pembangunan ini berada Stasiun MRT Dukuh Atas BNI menuju Gedung Thamrin Nine UOB.

Inisiasi pembangunan interkoneksi bawah tanah ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Pembangunan Bangunan dan Fasilitas Interkoneksi Thamrin NineUOB–Stasiun Dukuh Atas BNI antara MRT Jakarta dan PT Wisma Kartika dan disaksikan oleh Anies.

Terowongan pejalan kaki ini dibangun dengan skema kerja sama berbiaya Rp150 miliar. Dana pembangunan ditanggung oleh pihak swasta selaku developernya.

Anies mengungkapkan, pembangunan fasilitas interkoneksi ini bisa menjadi catatan sejarah baru di Jakarta dan Indonesia karena memulai sebuah proyek pembangunan jalan pedestrian di bawah tanah. Di mana, penumpang MRT nantinya akan melewati tunnel yang langsung menjangkau gedung-gedung di sekitar stasiun.

"Terowongan ini akan menjadi permulaan dari terwujudnya jaringan interkoneksi bawah tanah di rute MRT yang bukan hanya memudahkan pola pergerakan tapi juga mengaktivasi ruang bawah tanah sebagai ruang produktif baru di Jakarta," kata Anies dalam Pembukaan TOD Forum 2022 dan Pencanangan Pembangunan Interkoneksi Bawah Tanah Thamrin Nine UOB-Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Kamis, 7 Juli.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berujar, terowongan pejalan kaki yang akan dibangun ini bisa membantu pegawai di Gedung Thamrin Nine untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum saat bekerja.

"Bayangkan, gedung-gedung yang bisa tingginya 40 sampai 50 lantai memiliki akses langsung ke stasiun. Maka, itu akan membuat ribuan orang yang bekerja di situ akan memilih untuk parkir di stasiun luar kota, lalu naik kendaraan umum sampai sini, daripada naik kendaraan pribadi dan parkir di samping gedungnya," urai Anies.

Anies pun berharap kerja sama ini akan mengundang pihak swasta lain yang gedungnya berada di dekat stasiun MRT untuk melakukan terowongan pejalan kaki serupa.

"Nantinya akan jauh lebih menguntungkan bagi pemilik porperti untuk menawarkan porperti bila memilki ketersinambungan dengan publik transportasi. Obviously, insentif komersialnya bisa langsung muncul," imbuhnya.

Diketahui, akses pejalan kaki ini sepanjang 80 meter dengan lebar lima meter yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti retail, storage room, eskalator, dan elevator.

Rencananya, pembangunan interkoneksi bawah tanah ini akan dilakukan selama 18 bulan dan ditargetkan selesai dibangun pada tahun depan. Terowongan ini melengkapi interkoneksi layang Stasiun Blok M BCA dan Blok M Plaza yang telah terbangun dan interkoneksi layang Stasiun Lebak Bulus Grab-Pondok Indah Square yang sedang dalam tahap konstruksi.