Menkes BGS: Kasus COVID-19 di Jakarta 100 Persen Varian BA.4 dan BA.5
JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian COVID-19 BA.4 dan BA.5 mendominasi di Tanah Air. Bahkan, hampir seluruh kasus di Jakarta didominasi oleh dua varian tersebut berdasarkan hasil genome sequencing.
"Sekarang di Indonesia BA.4 dan BA.5 sudah lebih dari 80 persen dari varian yang kita genome sequencing. Bahkan, untuk di DKI Jakarta sudah 100 persen itu adalah varian BA.4 dan BA.5," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube, Senin, 4 Juli.
Dengan kondisi ini, Budi mengatakan puncak kasus COVID-19 yang diakibatkan varian itu harusnya sudah tercapai. Apalagi, varian BA.4 dan BA.5 puncak kasusnya biasa terjadi dalam waktu 30-40 hari dari awal ditemukan.
"Jadi kita mungkin masih ada waktu satu atau dua minggu ke depan," tegasnya.
"Kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain harusnya puncak sudah tercapai," sambung Budi.
Lebih lanjut, Budi mengamini kasus COVID-19 di Tanah Air belakangan ini memang meningkat. Tapi, di sisi lain, pelandaian kasus positif kini mulai terjadi di Jakarta maupun Indonesia secara keseluruhan.
Baca juga:
- Akui Kesalahan, Holywings Diberi Sanksi Teguran Pemprov DKI Akibat Promo Alkohol Gratis Muhammad-Maria
- Bentuk Protes Promosi Gratis Minuman Muhammad-Maria di Holywings, GP Ansor DKI Bakal Konvoi
- Soal Alkohol Gratis untuk Nama Muhammad dan Maria, PA 212 Minta Anies Baswedan Turun Tangan Sanksi Holywings
- Holywings Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Buntut Promo Alkohol Gratis untuk Muhammad-Maria
"Biasanya kalau kita lihat di negara-negara lain dan juga di Indonesia pada puncak-puncak kasus sebelumnya. Saat dominasi delta itu sudah hampir 100 persen dari populasi virusnya itu mulai terjadi penurunan," ungkap mantan Wakil Menteri BUMN itu.
"Demikian juga pada saat omicron sudah hampir 100 persen dari yang kita genome sequencing varian omicron, mulai terjadi penurunan," pungkasnya.