Gambaran Ibu Kota dalam Montase di 7 Pagi Milik Satu Per Empat
JAKARTA - Setelah melepas tiga single; Alibi Abadi, Ephemeral, dan Supernova pada 2019. Tahun ini, band Satu Per Empat meneruskan semangat mereka dengan merilis Montase di 7 Pagi sebagai single terakhir sebelum kelahiran album perdana Pasca Falasi.
Berbeda dari lagu-lagu lainnya dalam Pasca Falasi, Bismo Triastirtoaji (vokal) menulis Montase di 7 Pagi dengan begitu mengalir serta perasaan yang lega. Satu Per Empat juga menggarapnya tanpa perubahan-perubahan signifikan lantaran draf awal lagu ini sudah memiliki kerangka yang jelas.
"Waktu gua buat lagu Montase di 7 Pagi, sebenarnya bukan dengan sengaja dan kesadaran untuk membuat sesuatu yang mewakili apapun. Prosesnya seperti mengalir gitu aja. Tapi, gua sadar, satu bait pertama di verse pertama adalah kondisi yang bahkan tidak pernah terpikir sekali pun oleh gua. Untuk terjebak di situasi, di mana gua merasa gua enggak bisa pergi ke mana-mana lagi,” kata Bismo, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Sabtu, 18 Januari.
Montase di 7 Pagi menggambarkan adaptasi Bismo dengan kota Jakarta. Macet, tempo yang cepat, dan perilaku warga Ibu Kota yang beringas terhimpun menjadi pengalaman kolektif Bismo. Namun, layaknya sebuah kewajiban, tidak ada yang bisa dilakukan selain terus merasakan lelah sebagai konsekuensi yang pasti atas hidup. Meskipun sesekali kondisi ini bisa diatasi, tak jarang juga Bismo kewalahan secara fisik dan mental.
“Enggak tau, gua sih yakin ada orang yang merasakan hal yang sama seperti gua, menjalani sesuatu yang bahkan enggak pernah diinginkan, apalagi diangankan, tapi itu kewajiban," lanjutnya.
"Gua punya harapan, tapi harapan itu pun toh enggak akan berbuat banyak, masih banyak hal penting yang perlu dipikirkan ketimbang mengeluhkan soal kemacetan yang sudah menjadi bagian penting dari Jakarta."
Montase di 7 Pagi dilepas di layanan digital music streaming (Spotify, Apple Music, Deezer, dan Joox) pada 17 Januari 2020 bersamaan dengan video klip garapan Greg Soegono.
Sebelumnya, Greg Soegono pernah menggarap video klip Plaza, single bebas unduh Satu Per Empat di laman Rolling Stone Indonesia, serta video klip Ephemeral dan Supernova.