7 Sikap Orang Tua yang Mendukung Perkembangan Otak Anak
YOGYAKARTA – Afeksi sama pentingnya dengan nutrisi dalam mendukung perkembangan otak anak. Ketika buah hati Anda membutuhkan kecukupan nutrisi untuk perkembangan fisik, perkembangan kognitif dan mental perlu didukung lewat sikap afektif orang tua.
Dona Matthews, Ph.D., seorang psikolog perkembangan dan penulis tentang anak-anak, remaja, serta pendidikan, menyarankan untuk melibatkan anak dalam aktivitas berbelanja makanan, merencanakan menu, serta memasak. Menurutnya, ini merupakan cara membantu anak-anak menikmati aspek kreatif dalam nutrisi makanan mereka.
Di samping itu, berikut gagasan untuk mendukung ‘nutrisi’ yang baik untuk mendukung perkembangan otak anak Anda.
1. Memberikan cinta
Meski secara sains cinta bisa didefinisikan banyak versi, tetapi cinta dalam tindakan bisa dipahami secara mudah. Bahkan bisa diimplementasikan lewat sikap dan perilaku sederhana seperti memastikan buah hati mendapatkan nutrisi cukup dalam setiap suap makanan yang mereka makan. Sejumlah keluarga, mungkin berkecil hati ketika dalam kondisi tertentu sang ibu tak bisa menyusui. Tapi sebenarnya bukan masalah yang besar asalkan memberikan cinta dan kasih sayang cukup, jelas Mattews dilansir Psychology Today, Kamis, 30 Juni.
2. Menjaga diri baik-baik
Tantangan hidup kadang menukik dan butuh energi untuk melaluinya. Tetapi, saran Mattews, memastikan diri terjaga baik bisa membantu Anda bisa membagi kehangatan dengan buah hati. Ini lebih penting supaya tetap bisa mengasuh bayi atau anak Anda dengan cara tertentu.
3. Utamakan nutrisi alih-alih porsi
Nutrisi yang cukup dan baik tidak setara dengan porsi. Terkadang, makanan jenis tertentu tidak mengandung banyak nutrisi meski porsinya besar. Sedangkan makanan bernutrisi perlu diketahui betul oleh orang tua. Lebih penting untuk perkembangan jangka panjang anak Anda, dengan mempertimbangkan pilihan makanan sehat.
4. Sediakan makanan yang menyehatkan otak
Makanan yang menyehatkan otak, atau disebut sebagai ‘makanan super’ antara lain telur, ikan berlemak, biji-bijian, buah beri, kacang-kacangan, sayuran berwarna, susu, dan sumber protein lainnya. Meskipun sikap orang tua penting, bukankah nutrisi juga meruakan asupan yang sama dibutuhkannya dalam mengoptimalkan fungsi otak, memori, dan konsentrasi anak.
5. Minta bantuan anak-anak dalam menyiapkan makanan
Kebanyakan anak akan senang menghabiskan waktu di dapur. Meski kadang memantik omelan karena berantakan, lambat, dan enggak sesuai instruksi. Tetapi mengajak anak-anak menyiapkan makanan bisa membuat mereka sulit menolak makanan sehat lho.
Aktivitas menyiapkan makanan, bisa juga dimanfaatkan untuk mengasah keterampilan dasar, seperti membaca, matematika, dan penalaran.
Baca juga:
6. Jadikan waktu makan keluarga harmonis dan ramah
Waktu makan, perlu dibuat suasana harmonis dan ramah. Tetapi jangan memaksa, memanjakan, dan membujuk mereka demi makanan masuk mulut, saran Mattews. Paling penting, fokus terhadap waktu makan. Cobalah mengarahkan ke arah positif dan tanyakan pada mereka apa yang disukai dari makanan tersebut. Ajarkan juga bagaimana cara bersyukur tentang kenikmatan yang dimakan serta suasana hangat keluarga.
7. Dukung anak-anak dalam memilih dan memutuskan makanan
Terkadang anak-anak menggunakan makanan untuk hiburan, stimulasi, manajemen kemarahan, atau penghilang kebosanan. Anda tak perlu khawatir dengan sikap anak pada makanan, hanya saja dukung mereka dalam mengambil keputusan yang baik.
Saran Mattews, cara terbaik untuk memastikan anak-anak makan dengan baik adalah membiarkan mereka memutuskan kapan, apa, dan berapa banyak makanan yang mereka makan.