Polisi Masih Selidiki Peristiwa Jebolnya Tandon Air LRT Setiabudi
JAKARTA - Polisi hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi atas insiden jebolnya tandon air proyek Light Rail Transit (LRT) di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Dalam insiden itu lima orang mejadi korban, salah satunya pengendara motor dan satu orang penumpang perempuan mengalami patah tulang.
“Korban di rumah sakit lima orang,” kata Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Agung Permana saat dikonfirmasi, Selasa 28 Juni.
Hal senada dikatakan Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, AKP Suparmin. Ia mengatakan sejumlah korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Center (MMC), guna dlakukan penangan medis.
“Kita bawa korban ke Rumah Sakit,” katanya.
Perihal penyebab pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Ada beberapa saksi telah diperiksa, guna mengetahui kejadian sebenarnya dari kasus itu.
"Ini kan kita masih selidiki nih, kan ini kan baru proyekan ini, kok bisa jebol, kita lagi selidiki seperti apa,” tutupnya.
Baca juga:
- Tandon Air Proyek LRT Setiabudi Jebol, Satu Orang Patah Tulang
- Bisakah Gunung Antang Digusur? Pengamat: Saya Bilang Ada Preman Berseragam di Dalam
- Setelah Acara ‘Bungkus Night’ Muncul Promo Serupa Prostitusi, 'Promo 3 Some' di Kawasan Gandaria Jaksel
- Pakai Sabu Sejak 2018, DJ Joice Mengaku untuk Kesenangan Semata
Sebelumnya diberitakan, tandon air proyek Light Rail Transit (LRT) di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, jebol. Akibatnya, tumpahan air menyapu pengguna jalan. Dua pengguna sepeda motor dan satu pekerja proyek terluka.
Camat Setiabudi, Iswahyudi mengatakan kejadian itu terjadi pada Selasa, 28 Juni, pukul 16.20 WIB. Dirina menambahkan, para korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC) guna tindakan medis lebih lanjut.
"Perempuan yang dibonceng (motor) lukanya agak lumayan. Kaki, tangan lecet-lecet, patah tulang," kata Iswahyudi saat dikonfirmasi, Selasa, 28 Juni.
Ia belum dapat memastikan penyebab tandon air proyek LRT tersebut jebol. Pasalnya pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut.
"Masih kita dalami," tutupnya.