Survei IPS: Head to Head, Elektabilitas Prabowo Capai 62,1 Persen-Ganjar Pranowo 34,4 Persen
JAKARTA - Lembaga survei Indonesia Polling Stations (IPS) merilis hasil survei simulasi dua nama calon presiden (capres) apabila Pemilihan Presiden (Pilpres) dilakukan hari ini.
Hasilnya nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapatkan suara tertinggi jika bersaing melawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam hasil survei IPS ini, saat Prabowo Subianto head to head dengan Ganjar Pranowo, tanpa ada nama calon wakil presiden (Cawapres) menunjukkan Ketua Umum Gerindra itu menang dengan mendapatkan suara 62,1 persen.
"Mayoritas publik (62,1 persen) akan memilih Prabowo Subianto, sedangkan Ganjar Pranowo hanya sebesar 34,4 persen, sisanya sekitar 3,5 persen menjawab tidak tahu," ujar Peneliti IPS, Alfin Sugianto dalam pemaparan survei secara virtual, Senin, 27 Juni.
Sedangkan jika berhadapan dengan Anies Baswedan, lanjut Alfin, Prabowo juga masih unggul jauh. Sebanyak 61,5 persen akan memilih Prabowo Subianto, sedangkan Anies Baswedan hanya dipilih 35,8 persen suara.
"Sisanya sekitar 2,7 persen menjawab tidak tahu," kata Alfin.
Pada hasil simulasi lain, jika pilpres dilaksanakan hanya dua calon saja yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, maka 44 persen akan memilih Ganjar Pranowo. Sedangkan Anies Baswedan sebesar 42 persen, sisanya sekitar 14 persen menjawab tidak tahu.
Baca juga:
- Presiden Jokowi dan Ibu Negara Tiba di Jerman
- Rudal Jarak Jauh Rusia Hantam Apartemen dan Lokasi Dekat TK di Kyiv, Presiden Zelensky Desak Pasokan Pertahanan Udara Moderen
- KKB Teror Warga saat Main Badminton di GOR Deiyai Papua, Satu Orang Tewas Diberondong Senpi Laras Panjang
- Pembangunan IKN Nusantara Dapat Perhatian dari Investor Hong Kong, Minat Investasi di Infrastruktur Hingga Gedung Perkantoran
Namun, jika Pilpres dengan tiga calon presiden, maka bagian terbesar sekitar 46,6 persen memilih Prabowo Subianto, diikuti Ganjar Pranowo 28,2 persen dan Anies Baswedan 25,2 persen.
Survei IPS dilakukan pada 13-23 Juni 2022 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia dengan 1.220 responden.
Pengumpulan data dilakukan secara wawancara tatap muka dengan multi-stage random sampling. Margin of error +/- 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.