Kunjungi Pasukannya di Garis Depan: Menteri Pertahanan Rusia Pastikan Pasokan Logistik, Serahkan Bintang dan Lencana Penghargaan
JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi pasukannya di garis depan, untuk memeriksa langsung kondisi tentaranya dan menerima laporan situasi terkini, sebut Kementerian Pertahanan.
"Di pos komando unit Rusia, Jenderal Angkatan Darat Sergei Shoigu mendengar laporan dari komandan tentang situasi saat ini dan tindakan Angkatan Bersenjata Rusia di wilayah operasional utama," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 27 Juni.
Tidak segera jelas kapan kunjungan itu terjadi atau apakah Shoigu telah mengunjungi Ukraina sendiri.
Sementara mengutip TASS, Menhan Shoigu disebutkan melakukan pemeriksaan langsung pasukannya di garis depan pertempuran operasi militer khusus yang digelar Rusia, memastikan kecukupan logistik, hingga membagikan penghargaan untuk menyemangati para prajurit.
"Menteri pertahanan memberikan perhatian khusus pada dukungan logistik yang komprehensif untuk pasukan, dan langkah-langkah untuk menciptakan semua kondisi sehari-hari yang diperlukan bagi personel di area penempatan sementara," jelas kementerian dalam unggahan di Telegram.
"Menteri juga memberikan prajurit Rusia yang telah menunjukkan kepahlawanan dan pengorbanan diri dalam rangka memenuhi pertempuran, tugas dalam operasi militer khusus dengan medali Bintang Emas Pahlawan Federasi Rusia dan Perintah Keberanian," sambung kementerian.
Baca juga:
- G7 Bakal Kumpulkan Dana Rp8,8 Kuadriliun untuk Saingi Inisiatif Belt and Road China dan Program Infrastruktur di Negara Berkembang
- Mahkamah Agung Cabut Aturan yang Legalkan Aborsi, Presiden Biden dan Kongres Didesak Lindungi Hak Wanita
- Moskow Gagal Pecah-Belah, Presiden Biden Desak Para Pemimpin G7 untuk Tetap Solid Hadapi Rusia
- Presiden Erdogan akan Temui Pemimpin Swedia, Finlandia dan NATO Sebelum KTT Madrid, Kasih Restu Keanggotaan?
Diketahui, Rusia kini tengah meningkatkan serangannya di wilayah Ukraina Timur, setelah sebelumnya gagal meebut ibu kota Kyiv dan disebut menyebabkan banyak kerugan di kalangan pasukan Rusia.