Dimarahi Karena Ngelem, Anak SMP di Maluku Gantung Diri
JAKARTA - Seorang anak dibawah umur berinisial KB (15 tahun) asal Malifut, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), ditemukan gantung diri diduga sering dimarahi karena kebiasaannya menghisap lem.
Kapolres Halmahera Utara, AKBP Priyo Utomo melalui Kasubag Humas Iptu Mansur Basing membenarkan peristiwa gantung diri tersebut. Korban merupakan anak dibawah umur yang masih duduk di bangku SMP di kecamatan Malifut.
"Korban gantung diri ditemukan di salah satu gedung Sekolah Dasar, kecamatan Malifut," katanya dilansir Antara, Jumat, 30 Oktober.
Baca juga:
Mansur mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh seorang saksi Sergius Barani yang berprofesi sebagai ASN.
Menurut keterangannya, ia mendapat informasi dari Evan bahwa ada orang dicurigai di dalam kelas sekolah dasar, kemudian saksi langsung menuju sekolah untuk mengecek informasi dan mengintip melalui jendela. Dia terkejut dengan kondisi seorang bocah yang sudah dalam posisi seutas tali terikat di leher.
"Saksi kemudian keluar dan berteriak bahwa ada yang gantung diri dan seketika itu masyarakat berlari menuju TKP. Berselang beberapa menit keluarga korban datang dan langsung membuka tali ikatan di leher, selanjutnya korban di bawa ke rumah untuk di semayamkan," ujarnya.
Sementara itu, sesuai keterangan dari MB yang merupakan kakak kandung korban, peristiwa terjadi pada Rabu, 28 Oktober sekitar pukul 11.00 WIT, saksi melihat korban sedang dimarahi oleh ibunya dengan alasan bahwa korban sering mengisap Lem, kemudian saksi bertanya kepada korban namun korban hanya diam.
Sehingga membuat dirinya naik pitam dan melepaskan tiga kali tamparan ke pipi korban sebagai peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Selanjutnya ia bergegas pergi untuk membuang jaring di pantai dan sekitar pukul 15.00 WIT, saksi pulang ke rumah dan bertanya kepada ibunya tentang keberadaan korban yang juga adik kandungnya. Ibunya menyampaikan bahwa korban sudah keluar rumah. Hingga sekitar pukul 14.00 WIT dia mendengar kabar bahwa adiknya sudah tidak bernyawa lagi.
Sedangkan, sesuai hasil koordinasi, keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan korban meninggal murni bunuh diri. Dugaan sementara bahwa korban depresi akibat sering di marahi oleh keluarganya.